Mohon tunggu...
arif Nasiruddin
arif Nasiruddin Mohon Tunggu... -

Bekerja di Yogyakarta, dan menglaju dari Pantai Selatan Bantul

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekedar Tulisan (Reply)

21 Maret 2013   22:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekedar Tulisan (Reply)

Siang ini hujan turun deras, tak ada petir, tetapi tetap membuatku yakin, tak banyak yang terjadi diluar sana. Apa yang terjadi hanya di dada, dan kecamuk itu seperti perang antara angka, tanggal dan cita-cita. Tak tahu siapa yang akan terbunuh akhirnya.

ini hanya sebuah cerita. Aku tak mendefinisikannya tentang siapa, seharusnya bukan tentangku, bukan tentang kau, dan bukan tentang dia. Ini hanya tentang angka dan cita-cita.

Tetapi bodoh sekali, aku tiba-tiba justru jadi tokoh utama. Kau bertemu denganku, lalu kita menjadi dua dari tiga tokoh utama. Dalam cerita yang aku sendiri sangat enggan menulisnya. Kau menjadi seperti angka. Aku dan dia juga, menggendong berat cita-cita.Kecamuknya memperdebatkan tentang harga antara aku dan dia. Tak tahu, siapa sebenarnya yang pantas ada. Sampai titik itu cerita bertemu akhirnya.

Sungguh bodoh, cerita itu menemukan episode lainnya. Dengan alur dan setting berbeda. Sayangnya dengan tokoh yang sama. Entah sampai kapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun