Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Citra "Kemanusiaan" Pak Polisi bukan Iklan

1 Juli 2018   09:30 Diperbarui: 1 Juli 2018   09:38 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari tayangan televisi

Dunia kepolisian akhir-akhir ini mendapat sorotan tajam. Masuknya beberapa para jenderal dari institusi ini dalam gelanggang politik nasional bahkan daerah menimbulkan polemik.  Sebut saja kasus pelantikan Plt. gubernur Jawa Barat, M. Iriawan. Bahkan di Maluku sendiri, sempat terjadi insiden pemecatan Wakapoldanya akibat ikut berkampanye guna memenangkan kandidat yang berasal juga dari kepolisiaan.

Belum lagi, deretan kasus pemberantasan korupsi, terorisme, hegemoni kekuasaan, trading in influence. Terpaan badai tersebut sedikit membuat publik tak lagi mempercayai kredibilitas, konsistensi, netralitas aparat pengayom negara ini.

Sebagai warga negara tentu, kita menaruh harapan kepada lembaga yang berdiri setahun setelah kemerdekaan, 1 Juli 1946. Yah. Menilik permasalahan di atas, kita juga harus bisa menempatkan diri sebagai pemberi masukan yang konstruktif. Agar ada balance yang bernilai bukan saling memojokkan. Akhirnya, saling curiga dan menyandera dengan insting "merusaki." Lantas, jika begini, tunggulah masyarakat dan negara diadu, lalu kabar Indonesia bubar itu bakalan tak terbantahkan.

aitannya dengan itu, Ibnu Qayyim Al Jauziah menasehati kita, " barang siapa yang mengenal dirinya akan lebih sibuk membenahi dirinya daripada mencari kesalahan orang lain. Pembenaran ini mengindikasikan bahwa kehidupan akan baik, bilamana berfokus pada tujuan hidup, bukan saling mengorek keaiban orang lain. Sedih juga, media-media ikut bermain api. Walau, apinya belum dibakar, tapi kayu-kayu di hutan sudah terlanjur dirayap oleh asap kecilnya. Apalagi benar-benar dibakar.

Disaat semua mata tertuju pada yang besar, kita juga harus melihat hal-hal kecil sebagai novum keadilan. Bukan mematai berlebihan tentang sebuah tupoksi.
Saya masih yakin sungguh. Sungguh, masih banyak prajurit Bhayangkara yang setia dan loyal terhadap baktinya. Raga kepolisiaan boleh lebih muda negara ini, tetapi jiwanya lebih dulu ada semenjak bangsa ini deklarasikan negara.

Dalam UU Kepolisian Negara nomor 2 tahun 2002 Pasal 2, telah dijabarkan fungsi kepolisiaan secara detail. Salah satunya, sebagai pelayanan masyarakat. Kiranya, selama ini, makna ini belum diperhatikan dengan seksama oleh publik. Kalau pun terjadi, kita masih terjebak dalam idiom mark up popularitas.

Nah, pengabdian demi bumi pertiwi sebenarnya sudah banyak diberitakan, namun terkesan angin lalu. So, di tanggal terbentuknya ini, saya akan menguraikan sosok prajurit seragam coklat yang sedang bertugas di Ambon Manise.

Who is this? Saya pernah berjumpa sebelumnya dengan beliau di salah satu rumah kopi di Ambon dalam acara galang dana untuk taman baca. Tak sempat ngobrol banyak dan tukaran nomor hp, karena saya terburu-buru pulang.

But, it's not that last. Hujan yang mengguyur Ambon pasca Ramadhan tak pulang-pulang ke peraduannya. Ketidakstabilan cuaca itu menimbulkan aktivitas warga kota lumpuh. BMKG dan BNPB daerah telah mengeluarkan rilis siaga bencana. Beberapa daerah perkotaan terpaksa rela tanahnya ambruk dan dialiri material banjir.

Hujan yang tak pulas tidur terus melakukan aksinya. Di saat genting itu, muncullah kepedulian tinggi dari mereka yang tak pernah sekali pun meminta upah.

Ya. Sebut saja, komandan Polsek Teluk Ambon, Ipda Julkisno Kaisupy dan anak buahnya yang turut serta membantu evakuasi Ranmor di jalan perbatasan Desa Laha dan Hatu (29/06) lalu. Gambar itu diambil dari facebook Laipposse Dari Molukken.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun