3. Penyaluran emosi secara kreatif dan damai
Aksi demonstrasi bisa dikemas melalui seni, musik, atau simbol solidaritas yang tetap tegas tetapi tidak destruktif.
4. Peran media yang berimbang
Media massa hendaknya tidak hanya menyoroti kericuhan, tetapi juga menampilkan substansi tuntutan rakyat, sehingga publik memahami makna perjuangan yang sebenarnya.
Implikasi bagi Masa Depan Demokrasi Nepal
Demonstrasi empatik memiliki potensi besar untuk memperkuat masa depan demokrasi Nepal. Pertama, ia memastikan bahwa rakyat tetap menjadi bagian utama dalam proses demokrasi. Kedua, pendekatan empatik dapat mengurangi polarisasi dan memperbaiki hubungan antara rakyat dan pemerintah. Ketiga, budaya politik yang lebih dialogis akan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap negara.
Tokoh-tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr., dan Nelson Mandela telah membuktikan bahwa perubahan besar dapat dicapai melalui demonstrasi damai. Pesan yang disampaikan tanpa kekerasan lebih mudah diterima dan meninggalkan jejak moral yang kuat.
Bagi Nepal, dengan pengalaman panjang dalam perjuangan rakyat, model ini sangat relevan untuk diterapkan sebagai fondasi demokrasi yang lebih matang.
Kesimpulan
Perjalanan demokrasi di Nepal menunjukkan bahwa demonstrasi memiliki peran penting dalam memperjuangkan kebebasan dan keadilan. Dari Jana Andolan hingga aksi Generasi Z tahun 2025, rakyat Nepal konsisten menunjukkan keberanian untuk menolak ketidakadilan. Namun, kekerasan dalam demonstrasi justru merusak makna perjuangan itu sendiri.
Karena itu, konsep demonstrasi empatik menjadi alternatif yang perlu dikembangkan. Melalui cara yang damai, rasional, dan manusiawi, rakyat dapat terus menyuarakan pendapat tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan. Pemerintah pun perlu menanggapi aspirasi publik secara terbuka dan bijaksana.