Mohon tunggu...
Sunaryo Kusumo
Sunaryo Kusumo Mohon Tunggu... -

Alumni Arsitektur ITB tinggal menetap di Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pangalengan, Sentra Kopi Arabika di Jawa Barat

27 Maret 2012   23:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pangalengan yang terletak di Kabupaten Bandung Jawa Barat merupakan dataran yang cukup tinggi dan berhawa dingin. Daerah ini ternyata merupakan sentra perkebunan dan produsen kopi arabika yang berkualitas di samping produksi susu sapi murninya.

Saat kami mengunjungi Desa Margamulya, Pangalengan, tampak terlihat tanaman kopi yang tumbuh begitu suburnya walau ditanam di halaman rumah penduduk. Di desa ini terdapat tempat pengolahan biji kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Kopi Rahayu. Kopi hasil produksinya telah terkenal di kalangan pencinta kopi dan telah memperoleh banyak perhargaan serta sertifikat dari MUI khususnya untuk kopi luwak hasil penangkarannya.

Ya. Di tempat yang terpisah tak jauh dari situ, memang terdapat deretan kandang yang diperuntukkan bagi luwak-luwak yang dipelihara untuk menghasilkan kopi luwak. Areal kandang ini sangat bersih dan terpelihara, sehingga bebas dari penyakit. Dengan demikian tak heran jika kopi luwak berharga lebih mahal dari kopi biasa, karena di dalamnya terdapat komponen biaya pemeliharaan dan penangkaran luwak.

Kopi luwak dikenal memiliki cita rasa yang berbeda dibandingkan dengan kopi biasa serta aman untuk lambung karena sudah melalui proses fermentasi ketika berada di dalam perut luwak. Saat sudah keluar dari perut luwak dan dikeringkan kopi ini lalu dibersihkan, sehingga bebas dari kotoran. Kopi luwak ini kemudian diolah, dikemas dan siap untuk diseduh dan diminum.

Setelah itu, kami berkunjung ke perkebunan kopi yang terletak di PTPN VIII Kebun Kertamanah yang letaknya tak jauh dari Desa Margamulya. Jalan menuju perkebunan ini cukup mulus dengan pemandangan hamparan kebun teh yang subur dan hijau. Ada pula pohon-pohon yang tumbuh tinggi menjulang menaungi tanaman teh di bawahnya.

Kebun kopi yang kami datangi berlokasi agak jauh dari kebun teh. Kebun kopi ini terletak di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut dinaungi oleh pepohonan suren yang rindang. Luasnya tak cukup 1 jam waktu untuk mengelilinginya. Kebanyakan tanaman kopi di sini tumbuh subur dan saat ini sedang berbuah sehingga tak lama lagi bisa dipanen setelah ditanam 2 tahun yang lalu. Untuk diketahui saja, satu tanaman kopi dapat menghasilkan kurang lebih 2 kg kopi.

Hari bertambah siang dan awan tampak membawa hujan. Kami pun bergegas turun dan kembali ke Bandung. Sampai jumpa di pengalaman berikutnya. (SUN)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun