Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Biarkan Kapalmu Karam

5 Februari 2025   06:36 Diperbarui: 5 Februari 2025   12:25 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel rindu by Tere Liye | Dokpri Hasyim

Tapi, di tengah perasaan itu, ingat kembali nasihat Gurutta: "Pelaut sejati tidak akan pernah merusak kapalnya sendiri." Karena tanpa kapal itu, bagaimana perjalanan bisa dilanjutkan?

Betapa sering kita melihat mereka yang kecewa, yang akhirnya memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri. Mereka terperangkap dalam kebiasaan buruk, kehilangan arah dan makna dalam hidup. Seakan sengaja melubangi kapal mereka sendiri, padahal tanpa kapal itu, mereka tidak akan pernah sampai ke tujuan.

Tapi, hidup tidak pernah menunggu kesiapan kita. Waktu terus berjalan. Laut terus bergelombang. Kita tidak bisa menghentikan perjalanan ini hanya karena kita merasa tak sanggup.

Jadi, meskipun sulit, pilihan yang ada adalah menjaga kapal kita tetap utuh. Merawatnya dengan penuh perhatian, memperbaikinya jika rusak. Karena apa pun yang terjadi, kita harus tetap berlayar. Karena di ujung perjalanan, masih ada tujuan yang menanti untuk kita capai.

Di bagian lain novel ini satu nasihat lagi dari Gurutta yang jujur, kalau dibaca dengan hati yang terbuka, bisa bikin kita berpikir ulang tentang banyak hal.

"Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajarimu agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama. Karena esok lusa, ada orang yang mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak maksiat, menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta itu sendiri." (Rindu, hal. 470) 

Jujur saja, kalau berbicara tentang cinta, sering kali kita terjebak dalam pemahaman yang keliru.

Dulu kita berpikir cinta itu berarti pengorbanan, bahkan jika itu berarti kehilangan diri sendiri. Kita menganggap cinta itu berarti selalu memaafkan, bahkan kalau itu berarti membiarkan diri kita disakiti berkali-kali.

Tapi, jika kita melangkah lebih dalam, kita akan menyadari bahwa cinta sejati seharusnya melindungi dan menjaga, bukan malah merusak.

Berapa banyak orang yang bilang "Aku cinta kamu," tapi di balik itu, mereka justru menjerumuskan kita ke jalan yang salah? Berapa banyak yang mengaku mencintai, tapi tindakannya malah menjauhkan kita dari nilai-nilai yang seharusnya kita pegang teguh?

Cinta sejati seharusnya membuat seseorang menjadi lebih baik. Bukan yang bikin kita kehilangan harga diri, bukan yang bikin kita melanggar batas yang seharusnya kita jaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun