Keberhasilan dari apa yang diimpiankan, tentu inilah harapan atau pun keinginan dari semua mahasiswa  dibangku kuliah yang sedang berjuang untuk cita-citanya. Dalam menggapai mimpinya itupun banyak hal yang ia lalui, baik saat proses perkuliahan maupun disaat dia menjalani kehidupan sehari-hari.
Suksesnya kuliah  bukan hanya dilihat dari kemampuan kognitif dan psikomotorik saja tetapi juga dengan afektif. Dari kemampaun afektif ini bukan hanya dilihat dari sikap kita saat proses perkuliahan saja tetapi juga bagaimana dengan sikap atau prilaku kita dalam menyikapi keuangan kita dalam kehidupan sehari-hari.dari hal ini yang  dimaksudkan adalah kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya. kenapa?. Hal ini dilihat dari  sebagian mahasiswa yang gagal atau tidak melanjutkan sekaligus menyelesaikan kuliahnya, dikarenakan kesulitan dari seorang mahasiswa dalam mengelola keuangannya.
Seperti ada sebagian mahasiswa yang salah memperhitungkan uang yang diberikan orang tua, mungkin karena agitasi dan propoganda yang membuat hati kecil tergerak untuk melakukan pemerasan alias  (korupsi) dengan uang kewajiban kuliah yaitu (registrasi,sks dan uang kos), mereka menggunakan uang ini untuk kepentingan yang lain. nah, tentu ini akan menjadi sebuah masalah untuk mahasiswa tersebut. karena apa, itukan uang kewajiban, baik untuk dikampus maupun tempat tinggalnya, pasti jika ia tidak memenuhi kewajibannya, kemungkinan besar proses perkuliahanya mogok, kendati demikian, apabilah ia memanajemenkan uang secara efektif, dan dipergunakan seperlunya, maka kelancaran proses perkuliahan tidak  akan terhambat. apalagi kalau cuti persemester, kelihatan tidak ada sama sekali pun.
Latar belakang keluarga bukanlah yang semata  akan menjamin menyikapi problem tersebut, tetapi juga niat untuk berubah dari dalam diri dan keteladanan (rule model) mahasiswa tersebut. Adanya kesadaran untuk mau belajar  mengelola keuangan dengan baik, diperlukan sikap konsisten yang tumbuh dan mengakar pada pada pribadi mahasiswa.
Oleh: Florentina Andriani, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Flores, Ende
catatan : tulisan ini berangkat dari kisah nyata, yang sering dijumpai penulis