Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dulu Tinggal di Belakang Gereja, Sekarang Masjid di Dekat Gereja

17 April 2022   14:47 Diperbarui: 17 April 2022   14:58 3055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jl. Trunojoyo III adalah gang rumah kami yang lokasinya berada di belakang Gereja Pantekosta. (Foto mapsus.net)

Paginya kami keluar rumah untuk melihat kondisi gereja. Bukan hanya isinya porak poranda dan dibakar, beberapa bagian bangunan gereja juga dirobohkan oleh perusuh. Aparat keamanan berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan rawan keamanan yang lain. Saya ingat waktu itu sekolah sampai diliburkan sepekan untuk memulihkan kondisi.

Hari Minggu yang mestinya gereja itu dipakai untuk beribadat, para jamaah tidak datang. Demikian pula areal gereja masih dipasang garis polisi. Kami tetangga gereja itu tentu ikut prihatin atas kondisi itu. Cukup lama gereja itu ditinggalkan, tak pernah dipakai beribadat. Hingga akhirnya suatu hari datang pada kami jamaah gereja itu memberitahukan bahwa mereka akan membangun ulang gereja dan akan menggunakannya untuk beribadat.

Di Surabaya Bertetangga dengan Gereja Lagi

Hingga kini gereja di Bangkalan itu masih berdiri dan digunakan untuk beribadah. Sementara saya sudah pindah dan tinggal di Kota Surabaya. Setelah sekian lama tinggal di Surabaya, saya istri dan anak-anak akhirnya menemukan masjid favorit keluarga. Yang lokasi masjid itu bersebelahan dengan gereja. Yaitu, Masjid Ash-Shoobiriin yang bertetangga dengan Gereja Pantekosta juga. Gereja yang sama dengan tetangga depan rumah saya di Bangkalan.

Gereja Pantekosta di Indonesia yang bertetangga dengan Masjid Ash-Shoobiriin. (Foto gereja.in)
Gereja Pantekosta di Indonesia yang bertetangga dengan Masjid Ash-Shoobiriin. (Foto gereja.in)

Suasana damai dan toleransi sangat terasa terutama di Hari Minggu. Ketika Masjid Ash-Shoobiriin rutin mengadakan pengajian ba'dha Subuh. Ketika jamaah masjid pulang, bersamaan itu jemaat gereja baru datang. Saling tegur dan sapa antara jamaah masjid dan jemaat gereja menciptakan suasana yang sangat damai.

Lain waktu ketika Hari Raya Idul Fitrih atau Idul Adha bertepatan di hari Minggu. Jamaat gereja pun dengan lapang dada mengundurkan waktu peribadatannya hingga sholat Ied selesai dilaksanakan di Masjid Ash-Shoobiriin. Saling pengertian dan toleransi itu sudah berlangsung bertahun-tahun sejak dua rumah ibadah itu berdiri bersamaan dengan dibangunnya perumahan di Jl. Rungkut Mapan Tengah - Surabaya itu. (nra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun