Pendahuluan
Dalam berbagai diskusi lintas iman, sering muncul pernyataan bahwa konsep keilahian Yesus, khususnya bahwa Yesus adalah Anak Allah atau Allah yang menjadi manusia, adalah hasil tafsir Paulus dan para penulis surat apostolik, bukan berasal dari Injil sendiri. Pendapat ini umumnya dilontarkan oleh non-kristen dengan tujuan menyerang iman kristen dari kitab suci kristen itu sendiri. Apakah hal itu obyektif?
Artikel ini bertujuan mengkaji langsung isi keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) secara cermat dan akademis, untuk menunjukkan bahwa:
-
Injil memang berisi banyak pernyataan Yesus sebagai nabi, rasul, utusan Allah, Anak Manusia, dan hamba Allah.
Namun Injil juga secara eksplisit memuat pernyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Firman yang menjadi manusia, penguasa bumi dan sorga, jalan, kebenaran, dan hidup.
Tidak ada ayat di Injil yang membatasi Yesus hanya sebagai nabi atau rasul.
Surat-surat Paulus dan apostolik hanya menegaskan kebenaran yang sudah tertulis dalam Injil.
Dengan metode ini, kita bisa membaca Injil secara apa adanya, tanpa prasangka, dan memahami gambaran lengkap tentang siapa Yesus menurut Injil sendiri, tanpa melibatkan surat-surat Paulus dan apostolik lainnya.
I. Yesus Sebagai Nabi, Rasul, Utusan, Anak Manusia, Hamba Allah (Dalam Injil)
Banyak ayat dalam keempat Injil yang menggambarkan Yesus sebagai:
A. Nabi