Mohon tunggu...
Kinanthi
Kinanthi Mohon Tunggu... Guru - foto

Seseorang yang meluangkan waktu untuk menulis sekadar menuangkan hobi dengan harapan semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Kebasahan

25 Oktober 2020   14:14 Diperbarui: 25 Oktober 2020   14:21 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megapolitan kompas.com

            Kami pun bergegas menuju taman dan mendongak melihat ke atap kaca. Air hujan mengucur lewat celah kaca yang memang sengaja dipasang renggang untuk ventilasi.

            "Desainmu ternyata kurang oke, Non."

            "Tapi aku kan tidak harus memikirkan bakal kena hujan atau tidak. Itu kan urusan tukang," kilahku.

            "Tukang kan menuruti apa katamu. Jangankan tukang, aku saja tidak mendapat hak untuk memberi saran."

            "Masak sih, segitunya?"

            "Iya. Beginilah akhirnya jika mau menuruti kemauan sendiri," gerutunya tanpa bisa berbuat apa- apa.

            Air hujan kian lebat terasakan, sampai bajuku terasa basah.

            Akhirnya, bukan hanya bajuku yang terasa basah. Tiba-tiba curah hujan seolah terfokus menuju ke arahku dan tepat menyembur ke wajahku. Aku tersentak. Sesaat merasa tidak bisa bernapas terkena semburan air hujan dari atap.

            "Ayo, bangun," tiba-tiba ia telah muncul di depan jendela kamarku yang berada di depan bersebelahan dengan ruang tamu rumah orangtuaku. Ia memercikkan air kran ke wajahku beberapa kali sampai aku terbangun.

            "Molor saja, sampai-sampai tidak dengar bel, pagar tidak dikunci pula," gerutunya sambil menyibakkan gorden di jendela kamarku.

            "Rumah sepi, semua lagi pergi. Aku tertidur. Capek. Mengapa nggak beri kabar kalau datang?" aku beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, mencuci muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun