"Kalau iri memang apa maumu?" sahut Tita.
        "Kita kan sama-sama punya isteri. Jika Ade ditanggapi, kenapa aku enggak? Aku juga mau."
        "Enak saja. memang  OTP? Ongkos tutup mulut?" Kyla yang duduk bersebelahan dengan Tania ikut menanggapi sambil mencubit lengan Tania yang tampak bersungut-sungut.
        "Duh...pengantin baru. Bawaannya takuut melulu. Takut dicemburui suami ya?" Kyla sang nenek-nenek yang masih cantik itu kembali menggodanya sambil menoleh ke arahnya lagi.
        "Kita ini pengantin lawas ya Ta. Suami kita nggak pakai cemburu-cemburu segala."
        "Sudah kebal."
        "Bukan kebal. Tapi sudah paham. Paham bahwa kita nggak mungkin macem-macem walaupun berteman dengan siapapun."
        "Wajar Tania belum dipercaya. Mereka baru menikah, kemudian Tania melanjutkan kuliah."
jawab Kyla sambil membelokkan mobil ke rumah makan langganannya.
        Mereka pun mencari tempat duduk sambil melanjutkan menggoda Tania.
        "Saya juga mau kalau Ade ditanggapi," sekali lagi Bardi mengulangi ucapannya.