Mohon tunggu...
Cerpen

Langit Biru

15 Mei 2018   10:23 Diperbarui: 15 Mei 2018   10:32 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tersenyum diam-diam. Iya,kata orang hujan itu romantis. Aku baru sadar kali ini aku setuju.

Tiba-tiba dia berkata,"coba kamu teriak,"

"Hah?" jawabku bingung.

Kemudian dia mulai berteriak,"Aaaaaahhh....ini dingin banget biruuuuuu.....dingiiiinnn......hahahahahaaa,"

Mau tidak mau aku jadi tertawa. Terhasut ikut berteriak, "Aaaaaaaaaaahh siapaaa suruhhh nyuruhh main hujaaaann....."
Sekencang mungkin aku berteriak, mengalahkan suara hujan dan deru kendaraan.

Jalanan lengang,tidak banyak orang yang berlalu lalang. Karena itulah kami tidak malu berteriak sekencang apapun.

"Biruuuuuuuuuu......ruuurururu......" teriaknya memanggil namaku.

Aku tertawa, dan perjalanan ini kami habiskan dengan berteriak sepuasnya. Seperti terapi menghilangkan penat.

Kak Langit menyebalkan,lebih menyebalkan karena dia selalu tahu cara membuatku tertawa.

Namaku Biru, aku menyukai hujan di bulan Februari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun