Mohon tunggu...
NaBe
NaBe Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Sedang doyan berfikir aneh

Berkhayal indah memang enak dan jadi pemenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

I'll be There for You

5 November 2019   18:44 Diperbarui: 5 November 2019   19:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia punya cita-cita untuk hidup menjadi lebih baik setiap saat. Namun tidak semua manusia punya kesempatan untuk mendapatkan keberuntungan.

            Semua usaha di lakukan seperti bersekolah sampai mendapatkan gelar bergengsi dan membuat usaha dangan modal harta yang sangat besar.

            Begitu juga dengan hubungan antar manusia. Setiap orang pasti mencari yang terbaik. Setiap orang tua ingin anaknya bersekolah yang punya nama bagus, bukan hanya bagus dari segi prestasi tapi bagus juga dari pergaulan antar murid di sekolah tersebut.

            Seorang jomblo pasti ingin punya pasangan hidup yang sempurna. Pasangan yang bagus dari penampilan, pikiran akademis dan gaya hidup yang harmonis.

            Mengingat kata-kata mutiara, uang bukan segalanya. Memang betul ungkapan tersebut, karena ada sesuatu yang di dapat dengan cara  tidak harus menggunakan uang. Contohnya cinta sejati.

            Namun ada kalimat pelengkap yang berbunyi, namun segalanya perlu uang. Ini benar juga, karena cinta sejati pakai uang. Apakah ini persepsi ngawur?

            Ayo kita pikir. Pada saat berpacaran apakah anda pernah traktir sang cinta? Pada saat pernikahan dan pestanya ada rincian biaya? Oke sekarang anda membenarkan tulisan ini. Saya percaya teman pembaca pasti mencari yang waktu yang terbaik untuk situasi seperti itu.

            Sekarang punya segalanya dan bernilai yang terbaik. Tapi terasa aneh bila sesuatu yang terbaik menjadi terbalik. Ceritanya teman pembaca sudah mendapatkan pasangan hidup atau tempat bekerja yang terbaik namun harus pindah ke lain hati karena telah menemukan yang terbaik.

            Berarti penilaian yang terbaik telah pindah dari lokasi pertama ke tempat selanjutnya. Kok bisa? Padahal teman pembaca punya bukti bahwa situasi pada masa lampau terasa nyaman.

            Ini dia! Memang setiap orang punya masa lampau yang menyenangkan, namun dalam proses perjalanan kehidupan pasti ada hal yang tidak enak. Karena sesuatu yang tidak enak selalu bertambah sehingga terasa banyak dan mampu mengalahkan kenangan indah yang ada.

            Karena berat timbangan rasa sudah berubah maka setiap manusia harus bersikap untuk mencari tempat yang nyaman. Dengan rasa nyaman maka lahir rasa bahagia.

            Begitu juga alasan kenapa ada karyawan yang pindah kerja ke tempat berbeda bahkan merantau ke negara lain karena di sana bisa menemukan rasa nyaman dan bahagia.

            Mirip juga dengan cerita pasangan hidup yang berpisah. Walau mereka punya kisah masa lampau yang indah juga mempunyai keturunan dan harta yang berlimpah, bukan menjadi halangan untuk berpisah.

            Ada yang berpisah dengan santun atau ada yang berpisah menggunakan sikap menjijikan.

            Semua itu berawal dari kata yang di sebut RASA.   

            Banyak perpisahan di dalam rumah tangga dan pekerjaan di akibatkan rasa yang tak enak. Dari rasa yang tak enak membuat rasa yang tak bahagia. Kemudian ada pikiran untuk mencari zona nyaman yang membuat rasa enak.

            Bagaimana membuat rasa sayang yang enak? Tentu ini pertanyaan yang gampang-gampang susah di jawab, sebab rasa enak mempunyai persepsi yang berbeda di setiap manusia.

            Tapi jika ada usaha, pasti rasa enak akan mendekati nilai seratus persen. Caranya belajar melalui buku-buku tentang kesuksesan. Di sana ada cerita tentang perjuangan manusia untuk mencapai cita-citanya dalam cinta dan karir.

            Rasa sakit dan lelah mencari jalan keluar bisa di temukan di buku tersebut. Biasanya buku tersebut berada di kumpulan buku inspirasi dan biografi orang sukses.

            Nah tunggu apalagi, ayo berubah menjadi manusia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun