Mohon tunggu...
NANDA TRIFIANA
NANDA TRIFIANA Mohon Tunggu... Admin finance

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Kopi Menjadi Ketergantungan : Risiko dalam Kehidupan Sehari - hari

29 Mei 2025   10:22 Diperbarui: 29 Mei 2025   10:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Bagi banyak orang, hari belum benar-benar dimulai sebelum menyesap secangkir kopi. Minuman ini memang memberikan efek menyegarkan dan meningkatkan konsentrasi, terutama karena kandungan kafeinnya. Namun, jika tidak dikonsumsi secara bijak, kebiasaan minum kopi dapat berkembang menjadi ketergantungan yang berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Salah satu tanda ketergantungan kopi adalah ketidakmampuan berfungsi secara optimal tanpa kafein. Banyak orang merasa lesu, sulit berkonsentrasi, atau mudah marah saat belum minum kopi di pagi hari. Ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan gejala withdrawal atau efek putus kafein. Ketika asupan kafein dihentikan, tubuh merespons dengan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang buruk.

Keseharian juga bisa terganggu oleh pola konsumsi kopi yang tidak terkontrol. Misalnya, minum kopi berulang kali dalam sehari untuk "mengusir kantuk" justru bisa berdampak sebaliknya. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kegelisahan, gangguan tidur, dan jantung berdebar. Ironisnya, kurang tidur akibat kopi membuat seseorang butuh lebih banyak kopi keesokan harinya, menciptakan siklus ketergantungan yang sulit diputus.

Kehidupan sosial dan produktivitas pun bisa terpengaruh. Seseorang yang bergantung pada kopi mungkin akan merasa tidak nyaman atau mudah tersinggung jika tidak bisa mengakses kopi saat dibutuhkan. Ini bisa mengganggu suasana hati, hubungan interpersonal, atau kinerja kerja, terutama dalam situasi yang tidak memungkinkan konsumsi kopi, seperti rapat panjang atau perjalanan jauh.

Dari sisi kesehatan keuangan, ketergantungan terhadap kopi kekinian yang dibeli di luar rumah juga berdampak. Pengeluaran harian untuk kopi bisa tampak kecil, tapi jika dikalkulasi bulanan, jumlahnya cukup signifikan---terutama bila kebiasaan itu bukan lagi soal menikmati, melainkan kebutuhan.

Mengatasi ketergantungan kopi bukan berarti harus berhenti total. Yang penting adalah mengatur pola konsumsi secara sadar, misalnya membatasi hanya satu atau dua cangkir per hari, menghindari kopi di malam hari, dan memberi ruang bagi tubuh untuk beristirahat tanpa bantuan stimulan.

Kopi adalah teman yang menyenangkan, tapi jangan sampai ia menjadi "penguasa" dalam rutinitas kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun