Mohon tunggu...
Nandar Dinata
Nandar Dinata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menjadi seseorang yang bisa memberi arti bagi sesama....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jika

16 Januari 2014   23:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389900757779716780

[caption id="attachment_316314" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Jikalau pun harus melewati malam ini

Sunyi dan sepi tiada bertepi

Ku pastikan masih terlalu sanggup

Meski itu tanpamu

Tanpa hadirmu disini

Tapi tiada sanggup hati ini

Pun tak kuasa palung jiwa ini

Bila harus menahan bening rindu

Yang meraung membekas sembilu

Dalam lubuk terdalam kalbuku

***

Jika pun aku harus melewati indanya pagi

Bersama sejuknya sinar mentari

Kupastikan masih terlalu sanggup, meski tanpamu

Namun apa daya diri ini

Pun jua sebongkah jiwa ini

Bila harus menikmati

Sejuknya tetes embun pada dedaunan

Sedangku terbuai dalam rapuhnya kesedirian

Sebelum ia undur diri bersama sinar mentari pagi

Tuk melepas sejuknya pagi

Meninggalkan kenangan yang harus ku resapi dalam hati

Tanpa hadirmu tanpa indah senyummu

***

Dan Jika pun aku harus melewati

Langkah hari sekian jeda yang harus ku eja

Aku pastikan raga ini masih terlalu sanggup

Namun, kegersangan yang ada di jiwa

Serta indah rasa yang bersemayam dalam sukma

Tak pernah selalu sanggup sekejap saja

Pun sekedar berhenti merenda ronta

Nada merdu senandung rindu dalam sukma

Akan dirimu penyejuk relung jiwa

[ ND ]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun