Mohon tunggu...
Nanda Putri Adhiningtyas
Nanda Putri Adhiningtyas Mohon Tunggu... Psikolog - Clinical Psychologist

Saya merupakan Psikolog Klinis dengan perminatan kasus kecemasan, stres, depresi, dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Baby Blues dan Post Partum Depression

10 November 2022   20:45 Diperbarui: 10 November 2022   20:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay on Pexels 

1. Faktor Fisik

Tidak dipungkiri bahwa setelah melahirkan seorang ibu akan merasa tidak nyaman secara fisik dan kelelahan. Hal ini didukung dengan perubahan hormonal secara drastis, seperti menurunnya kadar serotonin (hormon kebahagiaan), menurunnya kadar progesterone (dapat memicu kecemasan dan sulit tidur), dan menurunnya kadar tiroid (dapat memicu lelah dan lesu).

2. Faktor Demografik

Menurut penelitian, baby blues dan post partum depression lebih sering ditemui pada ibu yang melahirkan dengan usia sangat muda (<20 tahun) maupun sudah tua (>35 tahun).

3. Faktor Psikologis

Jika seorang ibu memiliki sejarah dengan gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar, maka ia memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami baby blues maupun post partum depression.

4. Stresor kehidupan

Stres rumah tangga, keuangan, pekerjaan, dan rendahnya dukungan sosial dapat menjadi pemicu seorang ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues bahkan post partum depression.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi baby blues dan post partum depression?

1. Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi

Tidak dipungkiri bahwa memiliki bayi akan mengubah waktu tidur, namun dengan waktu tidur yang cukup maka kondisi fisik akan lebih fit dalam mengurus anak dan tentunya mengembalikan stamina setelah melahirkan. Selain itu, pastikan ibu makan makanan yang bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun