Mohon tunggu...
NANDA PRATAMA
NANDA PRATAMA Mohon Tunggu... ISI BALI

Saya, Nanda Pratama, memiliki hobi di bidang desain serta ketertarikan yang mendalam terhadap seni dan budaya Bali. Keduanya menjadi sumber inspirasi utama saya dalam berkarya dan mengeksplorasi nilai-nilai estetika yang khas dari Bali.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Komposer Baleganjur "Pacek Poleng" Yang Menjembatani Tradisi Dan Inovasi

8 Oktober 2025   06:01 Diperbarui: 8 Oktober 2025   06:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Warisan yang Terus Tumbuh

Pada akhirnya, perjalanan I Wayan Situbanda adalah kisah tentang bagaimana tradisi bisa bernapas di dunia modern tanpa kehilangan ruhnya. Ia telah menanamkan sesuatu yang penting bagi generasi muda: bahwa gamelan bukan peninggalan masa lalu, melainkan bahasa yang terus berevolusi.

Melalui karya seperti "Pacek Poleng," "Benih," "Lingkar," hingga eksplorasi lintas genre lainnya, Banda menunjukkan bahwa seni Bali bisa maju tanpa harus meniru. Ia mengajarkan bahwa keberanian bereksperimen bukanlah bentuk penolakan terhadap budaya, melainkan bentuk pengabdian tertinggi---karena hanya dengan mencipta, tradisi bisa hidup lebih lama.

Di usia yang masih muda, kontribusinya sudah meninggalkan jejak yang kuat. Banyak pihak melihat Banda sebagai bagian dari gelombang baru seniman Bali yang membawa wajah baru karawitan ke masa depan. Ia adalah contoh nyata bahwa di tangan yang tepat, tabuhan reong bisa menjadi bahasa universal---bicara tentang keseimbangan, harmoni, dan pencarian makna di tengah dunia yang terus berubah.

Dan mungkin itulah inti dari perjalanan seorang I Wayan Situbanda: menciptakan suara dari diam, menemukan harmoni dalam perbedaan, dan menjaga agar gamelan tetap berdetak di jantung zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun