Di Balik Proses Kreatif
Banda dikenal sebagai sosok yang tenang tapi penuh ide. Dalam proses kreatifnya, ia sering memulai dari konsep non-musikal---sebuah gagasan, pengalaman, atau bahkan fenomena sosial---dan kemudian menerjemahkannya menjadi bentuk bunyi. Ia percaya bahwa setiap suara memiliki "makna" yang bisa dipahami, asalkan dikontekstualkan dengan tepat.
Ia tidak jarang melakukan riset kecil sebelum mencipta: membaca naskah lontar, mempelajari simbolisme warna dalam budaya Bali, atau sekadar mengamati ritme kehidupan sehari-hari. Semua itu menjadi sumber inspirasi yang memperkaya prosesnya. Baginya, mencipta musik bukan hanya soal menulis notasi, tetapi soal mendengarkan kehidupan itu sendiri.
Dalam beberapa kesempatan, Banda juga mengaku bahwa proses mencipta baginya sering kali seperti meditasi. "Kadang saya tidak tahu akan ke mana musik ini pergi," katanya dalam satu diskusi seni. "Saya hanya mengikuti alirannya, seperti air yang mencari jalannya sendiri." Pandangan ini menjelaskan mengapa banyak karyanya terasa organik---tidak dipaksakan, tapi tumbuh alami dari satu ide ke ide berikutnya.
Fleksibilitas dan Kolaborasi
Selain sebagai komposer, Banda juga dikenal sebagai arranger dan pemain ulung. Ia pernah mengerjakan aransemen untuk karya klasik seperti "Contrapunctus IX", menunjukkan bahwa pemahamannya tentang musik tidak terbatas pada gamelan semata. Ia mampu membaca dan menginterpretasikan konsep kontrapung Barat, lalu menerjemahkannya ke dalam konteks gamelan dengan sensitif.
Keterlibatannya dalam dunia musik populer juga patut diperhitungkan. Salah satu proyek menarik adalah lagu "Paksa Ning Kang", di mana ia berperan sebagai komposer dan penulis lirik. Lagu ini menunjukkan sisi lain Banda: bukan hanya penata suara, tapi juga penutur cerita. Ia menggunakan musik sebagai medium untuk menyampaikan pesan, menggugah rasa, dan menyatukan pendengar dari berbagai latar belakang.
Banda juga aktif berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan seniman muda. Melalui Insitu Recordings, ia membantu memperluas persepsi tentang gamelan sebagai alat yang "terkunci di masa lalu". Di tangan mereka, gamelan menjadi alat eksplorasi sonik yang bisa dipadukan dengan elektronik, rekaman lapangan, bahkan improvisasi bebas. Ini membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang pemain atau pencipta, tapi juga pemikir musik yang visioner.
Spirit yang Menular
Salah satu hal yang membuat Banda menonjol bukan hanya karena karyanya yang kompleks, tapi karena semangatnya menular. Banyak rekan seniman muda yang terinspirasi oleh pendekatannya---bahwa menjadi seniman tidak harus memilih antara "tradisi" dan "modernitas". Keduanya bisa berdampingan, bahkan saling memperkuat. Dalam setiap workshop dan latihan, ia dikenal sabar, terbuka pada ide orang lain, dan tak segan memberi ruang bagi pemain muda untuk bereksperimen.
Sikap ini memperlihatkan sisi lain Banda: pemimpin yang rendah hati. Ia memahami bahwa seni tidak bisa tumbuh dalam ego, tetapi dalam dialog. Setiap pemain, setiap suara, punya peran dalam membangun keutuhan karya. Nilai ini sejalan dengan filosofi gamelan itu sendiri---bahwa keindahan tidak lahir dari satu instrumen, tetapi dari keselarasan antara banyak suara.