Berangkat dari Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalulintas yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari minggu (26/01/2014) kemarin, mari kita bersama melakukan pembaharuan niat pada diri masing-masing untuk dapat menggunakan jalan raya secara bijak, disiplin dan tertib.
Mengutip data yang dirilis oleh WHO untuk tahun 2013 ada 1,2 juta jiwa melayang sia-sia di jalan raya yang disebabkan perilaku buruk dan tidak disiplin dalam berlalu lintas. Jumlah ini mengalahkan korban perang teluk selama 8 tahun.Miris dan prihatin dengan angka-angka tersebut, sementara khusus di Indonesia pada tahun ada 25.000 jiwa yang mati sia-sia dijalan raya belum korban yang luka berat, luka ringan atau yang akhirnya menjadi pribadi cacat permanen secara fisik.
Mungkin sudah saatnya juga pemerintah Indonesia juga memberikan beban kepada Produsen kendaraan bermotor, baik ATPM ataupun Pabrikan agar mencantumkan kata PERINGATAN pada produk yang mereka iklankan secara massif kepada masyarakat.
Seperti produsen rokok yang diberi kewajiban untuk mencantumkan kata Peringatan dengan kalimat " Merokok Membunuhmu" pada setiap iklan yang mereka buat dan dicantumkan juga pada setiap kemasan produk mereka, maka bagi produsen kendaraan bermotor juga diharuskan untuk mencantumkan kata PERINGATAN pada setiap iklan produk mereka bahkan kalau bisa juga ditulis didalam kendaraan yang mereka rilis. Mungkin kata PERINGATAN itu bisa ditulis dengan kalimat seperti ini " MENGENDARAI KENDARAAN BERMOTOR INI DENGAN CEROBOH DAN LALAI BISA MEMBUNUHMU DAN ORANG LAIN".
Perilaku ceroboh dalam berlalu lintas tidak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga bisa mengancam kehidupan orang lain. Sudah saatnya kita bersama-sama meningkatkan kesadaran agar mampu menjadi pribadi yang santun di jalan raya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI