Mohon tunggu...
Nanda Nabila Dewanti
Nanda Nabila Dewanti Mohon Tunggu... Lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan

saya merupakan lulusan di suatu universitas Kalimantan Barat yang memiliki hobi dan ketertarikan dalam menulis dan mengembangkan skill saya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Quality Control vs Quality Assurance: Apa Bedanya?

30 Juni 2025   10:53 Diperbarui: 30 Juni 2025   10:53 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seiring berkembangnya era globalisasi, pertumbuhan bisnis pada industri makanan dan minuman semakin tinggi. Hal ini membuat persaingan antara pelaku usaha semakin ketat sehingga perlu kreativitas dan inovatif agar usaha lebih maju dan berkembang. Persaingan bisnis yang semakin tinggi juga membuat para pelaku bisnis berlomba untuk memberi kepuasan pada permintaan konsumen, sehingga para konsumen terus mencari produk yang lebih baik. Penting bagi sebuah perusahaan untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas produknya dengan cara menerapkan pengendalian kualitas produksi yang tepat dan optimal, agar kualitas produk semakin meningkat.

Pengendalian mutu merupakan salah satu kegiatan yang menjadi fokus perusahaan dalam pemenuhan persyaratan mutu sesuai dengan yang direncanakan. Mutu produk harus dijaga untuk menghindari atau mengurangi jumlah produk cacat sehingga tidak menyebabkan kerugian pada perusahaan. Pengendalian mutu akan menjamin mutu produk sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan perusahaan. Pengendalian mutu juga dapat memperkecil angka kecacatan produk dan mendapatkan solusi dari faktor penyebab cacat. Pengendalian kualitas suatu barang dilakukan untuk mempertahankan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan". Manajer operasional berfungsi untuk mengatasi produk yang tidak sempurna agar sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk yang tidak gagal, maka seharusnya manajer dapat menerapkan sistem pengendalian kualitas (Quality Control). 

Quality Control (pengendalian mutu) merupakan pengendalian kualitas produk dengan berbagai proses yang dilakukan dalam sebuah produksi baik berupa barang ataupun jasa untuk memeriksa, mengukur, dan menguji kualitas produk yang telah dihasilkan agar memiliki kualitas yang lebih baik sehingga produk yang telah dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Pengendalian kualitas produksi harus dilakukan setiap perusahaan karena pengendalian kualitas merupakan teknik yang penting untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan apakah produk tersebut layak untuk dipasarkan atau tidak, standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan hasil produk. Jadi, untuk dapat bertahan di pasar yang kompetitif, peningkatan kualitas dan produktivitas proses atau produk merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan. Teknik untuk mengendalikan kualitas produk menjadi patokan perusahaan untuk mengetahui kelayakan kualitas produk yang diproduksi perusahaan, dengan mengendalikan kualitas produk perusahaan akan mendapatkan keuntungan dan mengurangi kecacatan produknya, sehingga produk yang dihasilkan tetap mengikuti standar perusahaan.

Pada dasarnya, fungsi quality control adalah melakukan pemantauan selama produksi. QC juga memiliki fungsi tanggung jawab apabila ada kendala dalam proses produksi tersebut. Selain melaporkan kepada supervisor, QC juga perlu mengecek kelayakan kualitasnya. Fungsi lainnya juga memastikan bahwa produk dan kinerja staf sudah sesuai dengan standar operasional (SOP). Tentunya, fungsi tersebut akan berjalan dengan optimal apabila QC memahami tugas pokoknya sebagai berikut.

1. Menentukan standar produksi

Pada umumnya, seorang QC akan bertugas dalam menentukan seperti apa standar produksi yang akan dilakukan perusahaan. Hal ini tentu saja sangat penting supaya produk dapat disesuaikan dengan standar dan objektivitas perusahaan. Selain itu, tugas seperti ini juga sangat penting karena dapat berpengaruh pada produktivitas dan efektivitas dalam proses produksi. Dengan kata lain, keputusan yang diambilnya akan membuat produksi lebih efektif dan efisien.

2. Melakukan monitoring

Adapun fungsi dan tugas quality control yang paling penting tentunya berkaitan dengan monitoring. Seorang QC harus dapat melakukan pemantauan secara teliti hingga memvalidasi apakah kualitas produk sesuai dengan standar. Tentunya, hal tersebut akan sangat berpengaruh apabila produk tersebut berkaitan dengan kebutuhan konsumen umum. Umumnya, bagian monitoring ini dapat dilakukan juga oleh tim Quality Assurance demi sama-sama menjaga fungsionalitas dan kualitas produk.

3. Melakukan metode pengujian

Tugas seorang QC juga banyak berkaitan dengan pengujian produk. Dengan demikian, baik kuantitas maupun kualitasnya dapat terjamin dan sesuai dengan standar yang berlaku. Secara umum, prosesnya berlangsung mulai dari pemilihan bahan hingga pengemasan. Standar yang sudah ada digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan pengujian. Selanjutnya, pengujian bisa dilakukan terhadap berbagai sampel dengan metode pengujian yang beragam sesuai kebutuhan.

4. Melakukan analisis kegagalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun