Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tidak Semua Orang Mampu Menjadi Inovator!

2 Oktober 2022   14:40 Diperbarui: 3 Oktober 2022   06:08 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi inovator. Sumber: pexels.com/Start Up Stock Photos

Atau kita bisa terlibat dalam mencari peluang atau masalah yang membutuhkan inovasi. Jadi, inovasi itu tidak hanya mencakup melakukan sesuatu yang baru, atau bekerja untuk membuat sesuatu yang lebih baik, dan dapat diterapkan pada strategi, kemampuan, produk, layanan, atau proses.

Namun demikian, terlepas dari cara kita, hasilnya adalah harus sesuatu yang memberikan kontribusi semacam nilai ekonomi atau sosial terhadap pekerjaan atau lingkungan sosial kita. Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk mempertajam kapasitas inovasi kita.

Mampu connecting the dots

Kemampuan ini bisa diasah dengan kerangka berpikir mulai dari bagaimana kita melihat data, kemudian mampu mengolahnya menjadi informasi, dan bagaimana kita bisa melihat “wisdom” dari titik-titik ini menjadi serangkaian titik-titik yang mempunyai dampak.

Yang sering terjadi adalah kapasitas kita terhenti di tahap data saja, tanpa kita mampu melihat pengetahuan dan bahkan wisdom yang tergambar di fenomena tersebut.

Kemampuan connecting the dots adalah salah satu kemampuan paling penting saat ini yang harus terus dilatih.

Keterbukaan terhadap kebaruan

Adalah memiliki kemampuan untuk melihat ide-ide yang pada awalnya tampak aneh atau berisiko. Saya sering dihadapkan dengan orang-orang yang terpaku dengan kejayaan masa lalu atau bahkan kegagalan masa lalu, tanpa mau belajar terbuka terhadap hal-hal baru.

Ini wajar, mengingat warisan budaya feodalisme yang kita terima selama lebih dari 350 tahun. Namun, kita harus bisa menyadari jaman sudah bergerak sangat cepat di luar imajinasi kita.

Ini tentang bagaimana tetap terbuka terhadap kemungkinan, bisa jadi satu ide yang terlihat konyol saat ini bisa menjadi disrupsi di masa depan.

Photo by Skye Studios on Unsplash   
Photo by Skye Studios on Unsplash   

Toleransi terhadap kompleksitas

Kemampuan untuk tetap terbuka dan waras, tanpa terjebak bias-bias logika yang muncul dari sejumlah besar informasi. Dengan toleransi ini maka kita dapat melihat masalah yang saling terkait dan kompleks.

Seringnya, kita malah terjebak dalam bias logika dan tingkat toleransi terhadap kompleksitas menjadi turun seiring dengan naiknya ego merasa benar sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun