Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kemampuan Berpikir Logis Itu Penting?

12 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 13 Juni 2021   02:37 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir Logis | Foto oleh Alex Green dari Pexels

Pernahkah kamu melakukan tes riset pasar untuk mengukur reaksi konsumen terhadap produk baru sebelum merancang strategi penjualan?

Atau memutuskan siapa yang akan ditunjuk sebagai pemimpin tim setelah membandingkan hasil kinerja masa lalu dan masa kini dari kandidat pemimpin?

Contoh lain misalnya, menghitung harga di minimarket, hanya untuk memeriksa apakah kamu bisa mendapatkan semua yang kita butuhkan dengan harga yang lebih rendah, atau ketika mencoba untuk memenuhi semua pekerjaan kita dalam satu hari, otak kita berputar untuk menemukan solusi yang sempurna. Pernah?

Jika pernah, selamat! Kamu berarti pernah setidaknya mencoba berpikir logis dalam aktivitas sehari-hari kamu.

Tapi kenapa kamu masih suka terjebak dalam bias dan sesat pikir? Padahal kita menganggap diri kita sebagai pemikir logis, tetapi ketika saatnya tiba untuk menunjukkan pemikiran logis itu, itu tidak terlihat.

Di saat-saat kita harus menunjukkan kemampuan kita berpikir logis ternyata kita malah berpikir bias. 

Lantas apa yang salah? 

Permasalahan yang sering terjadi adalah kita merasa paham di awal namun dalam pelaksanaannya kita terjebak dalam bias pemikiran dan sesat pikir.

Hal itu akhirnya akan membuat kita tiba dalam satu titik kesimpulan yang tidak tepat dalam menyelesaikan satu fenomena permasalahan.

Bukan karena kita tidak cerdas. Kita hanya tidak dapat mengakses kemampuan untuk berpikir logis pada saat itu. Butuh cara-cara untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis kita. 

Untuk itu mari kita urai satu persatu benang merah ini sehingga kita dapat dengan logis mengetahui bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir secara logis.

Apa Itu Berpikir Logis?

Kita mulai dulu dengan definisi berpikir logis. Secara singkat, berpikir logis adalah kemampuan melihat dan menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan secara tepat. 

Keterampilan berpikir logis dengan logika itu penting untuk membuat keputusan yang tepat tentang tindakan yang harus diambil selanjutnya.

Logika itu sendiri bukan ilmu untuk mempertentangkan kebenaran, tapi adalah ilmu yang membahas tentang ketepatan dalam berpikir. Berpikir yang tepat sesuai dengan pokok permasalahan.

Saya berikan contoh misalnya, ketika orang mengukur panjang dan lebar sebuah ruangan dengan menggunakan ukuran kakinya, hal ini tentu saja bisa dibenarkan (benar), tetapi "tidak tepat'". Karena yang tepat adalah menggunakan sebuah "meteran".

Sebab dengan menggunakan meteran, ukurannya pasti tidak akan berubah sampai kapanpun juga. Karena itu, maka "ketepatan" adalah dasar dalam berlogika. Kemampuan berlogika sangat penting supaya kita tidak terjebak pada logical fallacies atau sesat pikir.

Secara teoritis, banyak peneliti yang memberikan definisi logika sebagai bidang pengetahuan yang mempelajari cara penalaran dan pemikiran manusia menghasilkan pernyataan baru yang runut dari pernyataan lain yang telah diketahui. 

Dan pernyataan yang telah diketahui ini disebutkan sebagai pangkal pikir (premise), sementara pernyataan baru yang diturunkan dinamakan kesimpulan (conclusion). 

Dalam bukunya Brain Building, Dr. Karl Albrecht mengatakan bahwa dasar dari semua pemikiran logis adalah pemikiran yang berurutan. Proses ini melibatkan pengambilan ide, fakta, dan kesimpulan penting dalam suatu masalah.

Otak kita kemudian mengaturnya dalam rangkaian seperti mata rantai. Dari sini dapat kita berlogika berpikir logis berarti berpikir dalam langkah-langkah yang sistematis.

Yang sering terjadi adalah kita merasa sudah berpikir logis padahal kita berpikir secara emosi. Logika kita tertutup oleh emosi tersebut.

Lalu apakah kita tidak boleh mempunyai emosi? Tentu saja manusia dibekali dengan emosi. Kita tidak dapat menafikan hal tersebut.

Yang ingin saya katakan adalah, berlogikalah dalam melihat satu fenomena permasalahan. Kemudian berikan sentuhan emosi terhadap logika tersebut. Agar kita tetap menjadi manusia yang sejati.

Mari Berlogika | Foto oleh Kampus Production dari Pexels
Mari Berlogika | Foto oleh Kampus Production dari Pexels
Mengapa Kemampuan Berlogika Ini Penting?

Biasanya kita terjebak dalam miskonsepsi berpikir logis hanya diperlukan untuk profesi atau hal-hal yang berkaitan dengan data. 

Padahal, siapapun kita dan apapun level strata sosial ekonomi kita, tetap butuh kemampuan berlogika. 

Selain itu, logika dan penalaran selalu terkait dengan istilah problem solving. Saat kita berhadapan dengan masalah, otak kita akan mencoba untuk mencari solusi. 

Langkah pertama dalam dalam memecahkan permasalahan adalah memberikan definisi masalah secara jelas. Semua informasi yang relevan distrukturisasi, dan dianalisis. 

Kemudian dibuat perbandingan dengan penyelesaian yang sebelumnya diketahui dan diambil kesimpulan.

Semua hal tersebut melibatkan logika. Bagaimana mungkin kita bisa menyelesaikan permasalahan jika berlogika saja kita tidak mampu?

Selain itu, jika kita ingin memperlihatkan intelektualitas kita, maka cobalah untuk melakukan kontruksi logika dengan esensi ilmu pengetahuan yang bermutu.

Misalnya, apakah kita pernah berpikir seperti ini? “Si Anu adalah siswa terpintar di sekolah saya. Karena si Anu berada di kelas saya, maka sudah pasti saya berada di kelas yang terpintar”

Contoh di atas adalah salah satu kesalahan logika atau sesat pikir yang disebut dengan “Fallacy of Composition”, yaitu sebuah kondisi di mana keputusan yang dianggap baik dalam skala mikro belum tentu baik jika dilihat dalam skala makro.

Nah, kemampuan untuk mengidentifikasi kesalahan logika pada diri sendiri ataupun orang lain dan untuk menghindari mereka “ngotot" mempertahankan argumennya, adalah keahlian yang bernilai dan semakin langka.

Jadi, sekarang paham kan kenapa berlogika itu penting?

Berpikir Logika | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Berpikir Logika | Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Berlogika?

Kesesatan berpikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan. Ini karena disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya.

Biasakan berpikir dengan menggunakan asas-asas sistematis. Biasakan membuat analisis terhadap peristiwa sekitar kita. 

Dengan kebiasaan itu pikiran kita menjadi semakin tajam. Kita akan semakin mampu berfikir secara abstrak, cermat, objektif, dan kritis.

Berdasarkan pengalaman perjalanan karier saya selama ini, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar kita semakin tepat dalam berlogika.

Ingat, berlogika bukan mempertentangkan kebenaran. Berlogika kita bicara ketepatan. Ada 3 langkah untuk meningkatkan kemampuan berlogika kita sebagai berikut:

1. Berpikir dulu mengenai relevansi suatu hal

Ini dasar utama. Kita harus terbiasa memikirkan terlebih dahulu relevansi suatu permasalahan. Relevansi adalah bagaimana kita mampu melihat secara langsung titik pusat permasalahan.

Berlatih melihat relevansi suatu masalah dapat dielaborasi dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

"Apa hubungan masalah ini dengan diri saya atau pekerjaan saya?"

"Apakah dengan menyelesaikan masalah yang satu ini maka tidak akan muncul masalah baru?"

Jika kita sudah terbiasa mampu melihat relevansi suatu masalah, maka kita akan lebih jelas melihat kaitan-kaitan logika dalam satu gambar besar.

2. Akurasi

Akurasi di sini adalah bagaimana kita mampu mengumpulkan data dan fakta yang tepat. Kegunaannya adalah untuk mendukung alur logika dan argumentasi kita.

Akurasi artinya kita mampu melihat, memilah, dan menyusun semua data dan fakta secara kronologis. Yang sering terjadi adalah kita mampu melihat tapi tidak mampu memilah dan menyusun data dan fakta tersebut.

3. Pertimbangkan sudut pandang lain

Coba untuk melihat sudut pandang lain dari sebuah permasalahan akan membantu kita melihat hal-hal yang sebelumnya tidak terlihat.

Kebiasaan otak kita, kalau melihat satu permasalahan biasanya otak langsung mengambil jalan pintas berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Padahal, pengalaman sebelumnya itu, mau sukses atau gagal, tidak bisa dijadikan patokan untuk masa depan.

Langkah-langkah logis | Foto oleh emre keshavarz dari Pexels
Langkah-langkah logis | Foto oleh emre keshavarz dari Pexels
Kesimpulan

Pendekatan logika ini memberikan sense of control dan prediktabilitas yang lebih akurat dalam menangani masalah. Kemampuan berpikir secara logis memberi manfaat yang sangat besar kepada kita dalam melihat relevansi antara problem yang satu dengan yang lain. 

Mengingat perannya yang begitu potensial, menurut saya kemampuan berpikir logis adalah bagian integral dari semua pembelajaran, dan merupakan aspek kunci untuk mengerjakan semua aspek lainnya.

Hal pertama yang harus kita ingat adalah setiap orang pasti punya kemampuan berlogika. Permasalahannya adalah tidak semua orang mau untuk melatihnya. 

Berpikir logis tentu bisa diajarkan juga kepada anak-anak kita sejak usia dini agar mereka kelak menjadi generasi hebat.

Saya percaya bahwa setiap dari kita dilahirkan cerdas. Hal yang membedakan kecerdasan satu sama lain di kemudian hari adalah bagaimana kita bisa melatih dan memberikan otak stimulasi yang tepat sejak dini.

3 cara meningkatkan kemampuan berpikir logis tersebut dapat diterapkan, dilatih, dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Terakhir, metode ini membutuhkan trial and error, akan tetapi mereka yang memiliki keterampilan berlogika yang kuat seringkali mampu dengan cepat menganalisis situasi, topik atau masalah, dan sering bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan. 

Salam Hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun