Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kemampuan Berpikir Logis Itu Penting?

12 Juni 2021   13:35 Diperbarui: 13 Juni 2021   02:37 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpikir Logis | Foto oleh Alex Green dari Pexels

Langkah-langkah logis | Foto oleh emre keshavarz dari Pexels
Langkah-langkah logis | Foto oleh emre keshavarz dari Pexels
Kesimpulan

Pendekatan logika ini memberikan sense of control dan prediktabilitas yang lebih akurat dalam menangani masalah. Kemampuan berpikir secara logis memberi manfaat yang sangat besar kepada kita dalam melihat relevansi antara problem yang satu dengan yang lain. 

Mengingat perannya yang begitu potensial, menurut saya kemampuan berpikir logis adalah bagian integral dari semua pembelajaran, dan merupakan aspek kunci untuk mengerjakan semua aspek lainnya.

Hal pertama yang harus kita ingat adalah setiap orang pasti punya kemampuan berlogika. Permasalahannya adalah tidak semua orang mau untuk melatihnya. 

Berpikir logis tentu bisa diajarkan juga kepada anak-anak kita sejak usia dini agar mereka kelak menjadi generasi hebat.

Saya percaya bahwa setiap dari kita dilahirkan cerdas. Hal yang membedakan kecerdasan satu sama lain di kemudian hari adalah bagaimana kita bisa melatih dan memberikan otak stimulasi yang tepat sejak dini.

3 cara meningkatkan kemampuan berpikir logis tersebut dapat diterapkan, dilatih, dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Terakhir, metode ini membutuhkan trial and error, akan tetapi mereka yang memiliki keterampilan berlogika yang kuat seringkali mampu dengan cepat menganalisis situasi, topik atau masalah, dan sering bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan. 

Salam Hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun