a. Gangguan dan Ketergantungan
Teknologi digital dapat mengganggu praktik keagamaan dengan mengalihkan perhatian individu. Ketergantungan yang berlebihan pada perangkat digital, seperti ponsel pintar, dapat mengakibatkan umat Islam menjauh dari pengalaman langsung dalam praktik keagamaan.
b. Konten Tidak Benar atau Salah Pemahaman
Internet juga memberikan risiko adanya informasi yang tidak benar atau pemahaman yang salah tentang Islam. Hal ini dapat menyesatkan umat Islam dan mengganggu pemahaman yang benar tentang agama. Penting untuk senantiasa bersikap kritis dalam memverifikasi sumber informasi dan memastikan kebenaran serta keakuratan informasi keislaman yang dikonsumsi.
c. Pencampuran Budaya dan Nilai Asing
Pengaruh budaya dan nilai-nilai asing yang terbawa oleh teknologi digital dapat mempengaruhi praktik keagamaan dalam Islam. Pencampuran budaya ini bisa menimbulkan tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional dan identitas keagamaan yang kuat (Bahri & Lubis, 2019).
Teknologi digital telah memberikan dampak positif yang signifikan pada praktik keagamaan dalam Islam. Aksesibilitas informasi yang lebih baik, pembelajaran online, penyebaran pesan dakwah yang lebih luas, komunitas virtual yang terhubung, dan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah merupakan beberapa dampak positif yang dapat dirasakan oleh umat Islam. Namun, penting untuk menggunakan teknologi ini dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama, serta tidak mengabaikan pentingnya interaksi sosial dan spiritual yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, N. (2019). Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Digital. Prosiding Seminar Nasional Prodi PAI UMP, 181--192.
Salim, F. (2019). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran Agama Islam. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(2), 235-246.
Bahri, A., & Lubis, M. (2019). Internet dan Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Muslim: Sebuah Kajian Psikologi Agama. Jurnal Ilmiah Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 6(2), 137-152.
