Mohon tunggu...
Nanda Dwi Febriyanti
Nanda Dwi Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030008 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tempoyak, Makanan Khas Melayu Berbahan Dasar Durian

3 Maret 2023   13:54 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:01 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Tempoyak (Sumber: instagram @sambaltempoyakpokman)

Ketika mendengar kata durian, apa yang ada dalam pikiran kalian? Ya, durian adalah salah satu buah yang menjadi favorit bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Sesuai namanya, buah durian memiliki kulit yang keras dan berduri. Inilah yang menjadi ciri khas dari durian itu sendiri. 

Durian memiliki aroma yang sangat menyengat, yang mana membedakannya dengan buah lain. Dan aroma inilah yang membuat beberapa orang tidak menyukai nya. Akan tetapi, dibalik itu semua durian tetap menjadi buah favorit karena banyak penggemarnya. 

Selain dimakan langsung, buah durian bisa menjadi olahan yang tentunya menggugah selera. Durian bisa diolah menjadi berbagai macam jenis makanan, mulai dari pancake durian, es krim, martabak, serabi, nastar, hingga tempoyak.

Teman teman sekalian pasti masih asing bukan, dengan yang namanya tempoyak? Apalagi bagi masyarakat awam yang hanya mengetahui olahan-olahan durian yang biasa saja atau yang banyak dijual di pasaran. Sebenarnya apa itu tempoyak? 

Menurut id.m.wikipedia.org, tempoyak adalah makanan khas suku Melayu yang tinggal di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimatan. Tempoyak ini terbuat dari buah durian yang melalui proses fermentasi.

Berbicara mengenai fermentasi, juga menjadi awal pembuatan tempoyak ini. Dimana durian yang hanya bisa bertahan 3-5 hari setelah matang, membuat orang-orang ingin memperlama masa simpannya dengan cara fermentasi.

Tempoyak sendiri sangat terkenal di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Khususnya masyarakat yang tinggal di daerah Aceh, Palembang, Padang, Jambi, Bengkulu, Lampung, sampai dengan Kalimantan Barat (Pontianak). Tidak heran jika masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dapat membuat tempoyak dengan cita rasa yang enak dan yang sesuai dengan warisan nenek moyang.

Cita rasa yang dimiliki tempoyak sangat khas, yaitu rasa yang asam. Rasa asam ini berasal dari proses fermentasi yang terjadi pada daging buah durian. Daging buah darian yang sudah melalui proses fermentasi akan memiliki tekstur yang lembut dan tentunya lunak, bentuknya sudah tidak lagi padat dengan warna putih sampai kekuningan, serta ada serat halus di dalamnya.

Membuat tempoyak pun sangat mudah, semua bisa mencobanya dengan langkah langkah berikut ini.

1. Kita siapkan daging buah durian yang sudah matang. Untuk jenis durian nya pun bebas, tidak harus durian montong yang memiliki kualitas rasa dan kualitas yang bagus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun