Matematika sering kali menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan oleh banyak siswa. Namun, saya sebagai mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Paguyangan membuktikan bahwa pelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dikemas dengan media yang menarik.
Salah satu media yang saya terapkan pada saat kegiatan PPL adalah media pembelajaran TGT (Team Game Tournament). Media ini saya gunakan untuk mengajarkan materi kedudukan dua lingkaran dan menentukan panjang garis singgung dari titik di luar lingkaran pada siswa kelas XI 4.
TGT atau Team Game Tournament merupakan salah satu media pembelajaran yang menggabungkan unsur kerja sama kelompok, permainan edukatif, dan kompetisi akademik. Dalam media ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen. Mereka belajar bersama, kemudian berkompetisi dalam bentuk turnamen permainan akademik untuk menguji pemahaman materi. Setiap anggota kelompok memiliki peran penting untuk menyumbangkan poin bagi timnya.
Kegiatan pembelajaran saya awali dengan memberikan penjelasan konsep dasar:
Kedudukan dua lingkaran, yaitu saling lepas, bersinggungan luar, berpotongan di dua titik, dan bersinggungan dalam.
Panjang garis singgung lingkaran dari titik di luar lingkaran.
Setelah itu, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki papan poin berwarna yang saya siapkan sebagai media pembelajaran dan alat pemantau skor turnamen.
Turnamen dimulai dengan tantangan soal cepat. Siswa tampak sangat antusias, saling berdiskusi, dan berusaha menjawab dengan tepat agar tim mereka mendapat poin tertinggi. Suasana kelas menjadi hidup, penuh semangat, dan jauh dari kesan tegang.
Penerapan media TGT dalam pembelajaran matematika ini memberikan beberapa hasil positif, di antaranya:
Meningkatkan motivasi belajar siswa, mereka menjadi lebih aktif dan berani menjawab pertanyaan.
Menumbuhkan kerja sama tim dan sportivitas, setiap siswa merasa memiliki peran dalam keberhasilan kelompok.
Meningkatkan pemahaman konsep matematika, karena materi dibahas dalam suasana santai dan kompetitif.
Mengurangi kejenuhan dalam belajar matematika, pembelajaran terasa seperti permainan, bukan sekadar teori.
Sebagai mahasiswa yang sedang belajar menjadi pendidik, pengalaman ini memberi saya pelajaran berharga bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung pada penguasaan materi, tetapi juga pada cara menyampaikan dan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Melalui penerapan media pembelajaran TGT, saya belajar bagaimana mengelola kelas, membangun interaksi positif dengan siswa, serta menumbuhkan semangat belajar melalui permainan edukatif.
Media pembelajaran TGT (Team Game Tournament) bukan hanya alat untuk mengajarkan konsep matematika, tetapi juga sarana untuk membangun karakter kolaboratif, kompetitif, dan sportif di antara siswa.
Pengalaman menerapkannya di SMA Negeri 1 Paguyangan menjadi bukti bahwa pembelajaran matematika dapat dirancang lebih menarik, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI