Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prosais: Menjeda Waktu

25 Januari 2023   01:57 Diperbarui: 25 Januari 2023   08:16 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika tak bisa berharap keberadaanmu, aku tak jua menganggapmu ada. Cecar mulutmu amat menyakitkan sarat makna. Andai kita berganti posisi apakah kamu terbelenggu?

Penyesalan berakhir manakala kamu menyakiti orang yang pernah bertaruh hidupnya untukmu seperti lelucon. Pertemuan bukanlah aib, tetapi peringatan hidup agar tak lengah. Siapapun kamu mengungkit masa lalu, cukup meluah. Waktunya pergi jangan pernah bersisian kerap menyisakan jejak

Hargailah pengorbanan seseorang bukan memusuhi apalagi menghasut keji. Adabmu jauh dari harapan, kau hanya memperdaya seseorang yang mulai tersungkur lemah. Dimana hati nurani kau letakkan?

Walau menjauh, jangan pernah lagi meninggalkan luka bening di kedua bola mata melembab. Hati yang keras tidak akan pernah melunak selain air yang akan melembutkan isinya. Begitu mudah melupakan titik embun bergulir mengikuti arus. Sementara atma masih enggan berpisah

Mampukah kamu menari di tengah badai gelap? Ibu pernah berpesan jangan berhenti ditengah badai atau menoleh kebelakang, karena kamu akan terhempas di tengahnya. Terus berjalan perlahan mengikuti hembusan. Hidup harus punya target, karena waktu kita tidak banyak lagi

Terima kasih udah merenda hari jemu bersamaku, dan menemani kala sepi membunuhku. Waktu jualah menjeda antara kau dan aku hingga sampai batas waktu tiada akhir. Bukan pertemuan yang membuatku murung, hanya kepongahan pernah kau usung masih jauh dari impian

Pergilah ... Pergi

Jangan datang lagi menoreh luka lama

Kini aku baik-baik saja

Tanpamu aku dapat tersenyum lega


Bireuen, 25 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun