Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sex Education Menyelamatkan Diri Anak dari Predator Seksual

21 Januari 2022   17:55 Diperbarui: 22 Januari 2022   11:27 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi kekerasan seksual (Sumber: pixabay.com)

Jangan lupa berpesan pada anak, adanya larangan menyentuh bagian-bagian sensitif dari tubuh si anak kecuali atas izin orang tua demi kepentingan tertentu si anak.

Darurat kekerasan seksual pada anak wajib ditegakkan. Pernahkah Anda membayangkan nasib tragis anak-anak di bawah ancaman penuh histeris ketakutan di dalam cengkeraman orang dewasa? Di manakah rasa kasih sayang dan perlindungan terhadap insan lemah? Ke mana mereka harus mengadukan nasib bila keberadaan ayah dan ibu pun entah di mana?

Menurut beberapa sumber yang penulis baca, pentingnya efek jera pada pelaku dengan berakhir pembinaan di penjara. Demikian juga, perlunya rehabilitasi korban untuk memulihkan segala kemungkinan trauma psikis yang dialami.

Ingatlah, luka fisik nyata dan dapat disembuhkan, berbeda dengan luka psikis yang tidak kelihatan justru lebih berbahaya. Demikian juga, efek kedepan seperti bom waktu yang siap menghancurkan.

Siklus yang terjadi si pemangsa adalah korban dan korban adalah pemangsa, semacam usaha balas dendam dalam kepuasan batin, saat korban berperan sebagai pelaku. Seterusnya bagaikan lingkaran setan yang tidak akan pernah putusnya.

Pada hakikatnya, penting adanya saling kepedulian terhadap anak yang di luar sana, mungkin ada yang kurang beruntung, tak pernah diharapkan kehadirannya, tanpa ayah dan ibu, hidup terlunta-lunta dengan segala aspek permasalahan, kurang kasih sayang dan kegersangan menumbuhkan jati diri yang labil. Mereka adalah target yang akan disasar oleh pemangsa.

Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa saatnya darurat kekerasan seksual pada anak segera ditegakkan, untuk mencegah korban berikutnya.  Kekerasan seksual pada anak merupakan tindakan merusak sendi-sendi moralitas bangsa.

Peristiwa ini bukanlah kejadian sepele tidak patut diabaikan begitu saja, melainkan tindak tegas pelaku. Bagaimana kita mengharapkan negara ini suatu saat akan dipimpin oleh generasi muda yang tangguh dan kokoh?

Pesan penulis, Kepedulian terhadap anak merupakan hal penting, supaya terhindar dari orang-orang modus, perlu mawas diri sebagai penangkal juga. 

Perhatian dan kasih sayang terhadap anak adalah modal dasar orang tua yang akan menjadi bumerang nantinya di masa-masa akan datang

Nah, di sini orang tua jangan bertingkah sembrono, keterkaitan permasalahan kekerasan seksual anak berdampak memalukan si anak dan perundungan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun