Mohon tunggu...
Nancy S Manalu
Nancy S Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - I am K-lover

To understand yourself, write

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dampak Bullying di Sekolah dalam Film Thread of Lies (2014)

5 April 2022   11:57 Diperbarui: 5 April 2022   12:03 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh asianwiki.com

  • Permintaan maaf yang dilontarkan lewat mulut, hanya digunakan pada saat di mana maaf masih sempat diberikan. Menerima permintaan maaf yang tidak bisa dimaafkan, hati bisa menjadi tidak tenang.
  • Dalam hidup, kau akan mengalami saatnya dimana kita ingin mencurahkan isi hati kita kepada orang asing, karena orang asing tidak perlu menjaga rahasianya.
  • Orang bilang, jika orang tua tidak menjalani hidup dengan benar, anak-anak yang akan menerima karmanya.

Saat membaca judul filmnya, saya pikir ini adalah film yang bertema pembunuhan atau thriller, tapi sebenarnya film ini berlatar belakang keluarga dan persahabatan. 

Dilansir dari Wikipedia, film Thread of Lies ini didasarkan pada novel laris tahun 2009 yang ditulis oleh Kim Ryeo-ryeong dengan judul Elegant Lies. Film ini disutradarai oleh Lee Han tahun 2014.

Menceritakan seorang anak SMP yang sering dikucilkan dan dibuli sampai merasa depresi yang akhirnya memilih jalan bunuh diri, bernama Cheon-ji. Dia tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya bernama Manji yang duduk di bangku SMU. 

Sebenarnya hubungan keluarga mereka baik-baik saja. Sang ibu, yang adalah seorang single parent, sangat sibuk karena berjuang bekerja dengan hanya menjadi karyawan di sebuah supermarket. Sedangkan kakaknya, seorang kakak yang berhati dingin dan terkesan cuek, tapi sebenarnya tentu saja mereka saling menyayangi. 

Di kelas Cheon-ji, ada seorang siswi yang suka membuli bernama Hwa Yeon. Hwa Yeon ini berpura-pura baik terhadap Cheon-ji , namun sebenarnya dia 'menikam dari belakang', menjelek-jelekkan, memfitnah dan menyebarkan rumor tentang Cheon-ji kepada teman sekelas lainnya. 

Sementara siswi lain bernama Mi ra, sebenarnya sangat suka berteman dengan Cheon-ji, namun karena ibu Cheon-ji dan ayahnya, yang dia pikir memiliki hubungan pacaran, membuat Mi ra jadi membenci Cheon-ji dan ikut membulinya.

Sebenarnya Cheon-ji sadar bahwa dia sedang dibuli temannya, namun masih berpura-pura tidak tahu, naif, dan akhirnya dia lelah dengan semuanya. 

Manji, yang sebenarnya sangat menyayangi dan menyesal dengan kepergian adiknya, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya membuat adiknya begitu lelah dan putus asa. 

Sebenarnya ibunya dan Manji sendiri pernah mendengar keluh kesah Cheon-ji, namun mungkin mereka tidak menyadari dan tidak pernah berpikir Cheonji akan mengakhiri hidupnya.

Cheonji meninggalkan surat wasiat/pesan sebelum kematiannya kepada ibu, kakak, Hwa Yeon dan Mira, melalui surat yang diselipkan di gumpalan rajut benang wol. Cheonji berharap orang-orang di sekitarnya kelak, harus menjalani hidup dengan baik setelah kepergiannya.

Bagus sekali film ini, saya ikut menangis saat menontonnya. Banyak pelajaran hidup dan membuka pikiran saya tentang sisi lain 'depresi dan bullying';

1. Jangan remehkan kasus bullying

Terkesan sepele mungkin bagi sebagian orang dan mewajarkan bullying, dengan alasan itu biasa dilakukan sesama remaja atau mereka hanya iseng dan bermain, namun kita tidak tahu bagaimana rapuhnya seseorang yang mendapat efek bullying tersebut. 

Bullying bukan hanya berupa kekerasan fisik, tapi dapat mengakibatkan terganggunya kondisi psikologis yang bisa saja seseorang menjadi terganggu mentalnya, depresi dan berujung bunuh diri.

2. Kenali gejala depresi pada orang-orang di sekitar kita

Mungkin saja orang yang sedang depresi kelihatan baik-baik saja dari luarnya, namun sebenarnya dia sedang menyimpan luka dan berharap ada yang meresponnya.

Ada banyak gejala depresi yang terlihat, misalnya menjadi lebih murung, menyendiri, Cheon ji sendiri sempat membaca buku tentang depresi dan bercerita kepada ibu dan kakaknya.

Jadi, mari kita lebih peka terhadap orang di sekeliling. Bantu dan beri dukungan, karena depresi tidak bisa dihadapi seorang diri. Butuh perhatian dari keluarga dan orang terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun