Please, sebentar, aku mau izin ngakak dulu
      HAHA.
      Nangis? Alay?
      Tolong pinjam waktumu sebentar, deh. Boleh gak aku minta tolong sama kalian buat kasih tau ke orang-orang yang bilang nangis itu alay kalau orang lagi menangis karena bersedih seharusnya dihibur dan dukung, bukan ditambah lukanya dan kalau yang menangis itu karena bahagia bilang ke dia seharusnya dia turut bahagia, oke? Trims.
      Yeah, aku mungkin akan lebih berterima kasih lagi kepada kalian jika kalian dengan baiknya ingin memberikan handphone kalian atau laptop atau apalah itu yang kalian pakai sekarang untuk membaca artikel ini kepada orang itu (semoga kau mudeng dengan apa yang kumaksud) sebentar saja. Well, agar mereka bisa membaca dua paragraf di bawah.
      Hai, benar kamu kan yang bilang alay ke orang yang lagi nangis? Nih, menurutku, dan aku yakin banyak orang yang berpendapat sama denganku bahwa menangis adalah hal yang wajar. Seandainya kamu sendiri juga menangis, berarti kamu alay, gitu?
      Kamu menjauhi orang yang menangis, huh? Kalau kamu menangis sekiranya apa yang akan kamu rasakan jika orang-orang menjauhimu? Kalau kamu mungkin tidak mengerti apa maksudku, mungkin kau bisa mencoba menangis sekarang, lalu minta orang-orang menjauhimu ( atau mereka memang sudah benar-benar menjauhimu). Nah, mungkin kau bisa samakan keadaan dengan orang yang selama ini kau jauhi selama mereka menangis, oke? Baiklah, kurasa dua paragraf sudah cukup. Tolong kembalikan benda ini ke pemiliknya, oke?
      Atau mungkin akau akan lebih senang lagi jika paragraf tadi tidak dimaksudkan untuk siapa-siapa. Kau tahu? Menurutku akan lebih baik aku tak perlu memperingatkan siapa-siapa karena memang tak ada lagi yang mengatakan bahwa menangis itu alay.
     Â
      "Tak ada yang mau mendengarkanku. Aku sendirian."
      Nah, yang satu ini adalah masalah yang menurutku paling sering terjadi, dan, yeah, lumayan serius maybe?