Mohon tunggu...
Nay Yuripatasha
Nay Yuripatasha Mohon Tunggu... Editor - Nayla Yuripatasha Komaruddin

SMP Labschool Rawamangun's Student

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lepaskan dan Curahkan, Semuanya Akan Baik-Baik Saja

7 April 2019   12:18 Diperbarui: 7 April 2019   12:28 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Enggak, serius, gua baik-baik aja. Semuanya baik-baik aja, oke?

Jangan, lo malah bikin tambah buruk. Lepasin aja, lepasin. Curahin semuanya. Lo punya pundak gua. Basahi pundak gua sama air mata lo. Lo punya dua telinga gua. Ceritakan apa yang terjadi sama lo, gua bakal dengerin, janji.

Senang bisa menulis artikel lagi setelah beberapa waktu yang jelas lama, semuanya! Nah, gimana nih kabarnya? Semoga baik-baik aja, ya. Masih inget, 'kan sama aku? Yep, goodlah kalau masih inget. Klo enggak juga gak apa-apa. Toh, in the end aku juga bakal kenalin diri lagi.

            Hae, ketemu lagi dengan diriku Nayla Yuripatasha yang unyu kaya penyu. Kalian bisa panggil aku Nayla atau Yuri atau Nay atau Nayuri atau terserah kalian  aja, tapi lebih banyak orang memanggilku Nayla atau Yuri, mungkin aku akan lebih terbiasa dipanggil demikian. Bertemu lagi dengan diriku, betemu lagi denga beribu topik basa-basi. Senang bisa menulis artikel ini! Enjoy!

            Jadi, pada artikel ini, mungkin judul belum bisa mejelaskan segalanya secara terperinci kepada kalian. But, at least judul akan memberikan kalian petunjuk akan tema yang akan kita bahas kali ini. Lalu, setelah kalimat pertama dan paragraf paling awal, mungkin kalian sudah punya gambaran akan tema yang akan kita bahas kali ini. Atau bahkan..... ada yang sudah bisa menebak tema apa kali ini?

            Great, aku masalahnya juga gak tahu bagaimana menjelaskan tema kali ini karena aku kurang menguasai kosakata (Ini sungguh buang-buang waktu). Soo, to the point, kali ini aku akan membahas bagaimana menyakitkannya menahan tangisan, amarah, kesedihan, keputusasaan sendiri. Kenapa tidak kau ceritakan saja pada teman-temanmu, keluargamu, guru-gurumu mengenai masalah-masalah yang melandamu? Tidakkah kau akan merasa labih baik?

"Kau lemah karena kau menangis."

            Dengar, orang yang menagis bukanlah orang yang lemah. Itu karena mereka telah menjadi kuat untuk waktu yang lama dan tak ada orang menjadi kuat untuk selamanya. Menangislah, lepaskan, lupakan. Kau akan merasa lebih baik, percaya, deh.

            Kamu tau gak kalau menurut aku tangisan malah melatih mentalmu? Kenapa aku ngomong gitu?

            Nih, ya, apa yang kamu rasakan setelah kamu menangis? Keadaan akan menjadi lebih baik, bukan? Seolah-olah beban yang ada dipunggungmu menjadi lebih ringan. Memang, menangis tak bisa mengubah, memperbaiki, menyeselaikan, mempermudah masalah atau keadaan, tapi, menangis bisa mengubah keadaanmu, menjadikanmu sedikit lebih tenang karena beban yang menjadi bibit stress di kepalamu mengalir keluar bersama air matamu.

"Jangan nangis mulu, deh, alay."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun