Nyaman dan bahagia merupakan suatu reaksi yang otomatis dirasakan oleh kebanyakan orang ketika bernostalgia. Secara otomatis, otak kita cenderung mengingat hal yang indah.
Namun, apakah hanya perasaan saja yang timbul ketika bernostalgia? Adakah tindakan sebagai reaksi kelanjutannya?
Sore itu Keynan (nama samaran) menapakkan kakinya pertama kalinya di Vintage Vibes, Broadway at The Flavor Blizz, Alam Sutera.Â
Dalam ruangan Vintage Vibes, kita akan menemukan perabotan dan peralatan zaman baheula sekitar tahun 70 sampai 90-an. Ada kaset, CD, VCD, pajangan patung, lemari baju, lemari untuk pajangan, ranjang, lukisan, foto, dan sebagainya.Â
Melihat perabotan tersebut, Keynan pun terkenang masa kecilnya, ketika bermain ke rumah nenek dari pihak Ibu. Ia menceritakan rumah tersebut ada apa saja didalamnya, dan ia bisa menceritakannya dengan detail.
Salah satunya, ranjang berkayu. "Ini kayak ranjang Mak Jati punya, Ci", katanya dengan mata yang berbinar.Â
"Engkong juga punya ranjang kayak gini kan, Ci? Ingat banget tuh dulu didepan ranjang ini ada TV, kemudian sebelahnya ada laptop...", Keynan melanjutkan nostalgianya sembari berjalan dan menceritakan apa yang diingat dalam memorinya.
Kemudian saat melihat ranjang bersusun, ia pun terkenang saat menginap di hotel, tidur dengan sepupunya saat masih kecil.