Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberadaan Taliban di Afghanistan, Tidak Sesederhana yang Ditayangkan

22 Agustus 2021   10:23 Diperbarui: 22 Agustus 2021   12:24 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku ke-2 Agustinus Wibowo yang menceritakan perjalanannya selama di Afghanistan | Dokumentasi Pribadi

Tangkapan layar video IG Live di akun Instagram Agustinus Wibowo. Beliau sempat diundang oleh pemerintah Afghanistan sebagai pakar Afghanistan |Dokpri
Tangkapan layar video IG Live di akun Instagram Agustinus Wibowo. Beliau sempat diundang oleh pemerintah Afghanistan sebagai pakar Afghanistan |Dokpri

Nah, sebagai orang yang pernah merasakan langsung kehidupan disana, dalam IG Live yang disimpan di feed Instagramnya, Agustinus berpesan,

Janganlah terlalu cepat berpihak, karena politik sangatlah dinamis. Yang perlu kita lindungi adalah rakyatnya. Berpihaklah pada rakyatnya, karena sangat kasihan

Pada akhir kata, tulisan ini tidak bermaksud menunjukkan keberpihakan, melainkan memberikan pandangan bahwa kita jangan cepat menghakimi permasalahan negara orang yang baru kita ketahui dari media.

Kita belum pernah merasakan apa yang mereka alami disana. Akan sangat tidak adil bagi mereka, kalau kita terlalu cepat menghakimi. 

Kalau Anda ingin mendengar sendiri opini Agustinus Wibowo tentang Afghanistan, Anda bisa klik linknya disini. Ada dua video yang bisa Anda tonton. 

Dan ini adalah salah satu unggahan dan caption-nya dalam Instagram Agustinus Wibowo. Barangkali Anda mau membacanya.


Keterangan beliau yang menganggap Afghanistan sebagai tanah air keduanya, sangat memberikan pandangan baru, sehingga kita bisa memahami bagaimana sih situasi disana yang sebenarnya, sebelum menilai situasi negara orang lain.

Terima kasih dan Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun