Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menikmati Proses Belajar Bahasa dari Nge-Blog

8 Oktober 2020   11:44 Diperbarui: 9 Oktober 2020   01:07 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nge-blog | Foto Piqsels.com

Ia pun menuliskan perjalanan cita-citanya yang berubah-ubah dan menjelaskan mengapa ia mengubah cita-citanya tersebut. Dulunya, untuk menulis satu kalimat saja sangat sulit baginya (sama seperti saya. Hehe), di hari itu, ia bisa menulis dua lembar penuh pada buku tulis. 

Setelah selesai, malahan saya dan anak les tersebut berdiskusi dalam memperbaiki kalimat tidak baku menjadi kalimat baku yang enak dibaca.

Istilahnya diskusi yang kami lakukan seperti orang buta tuntun orang buta karena sama-sama tidak bisa mengarang. Hehe. Kami malah banyak tertawa-tawa dalam menyusun kalimat baku yang enak dibaca susunannya, sulit sekali.

Tapi ternyata langkah tersebut diapresiasi oleh gurunya di sekolah. Gurunya memberikan nilai yang baik, karena mungkin melihat dari usaha anak ini dalam menyusun kalimat. Ada beberapa susunan kalimat yang diperbaiki oleh gurunya di sekolah, tapi ia dipuji karena sudah berusaha bercerita dalam tulisan. 

Sejak itu, anak ini lebih percaya diri dalam mengarang, bahkan untuknya, mengarang tidak lagi hal yang menyulitkan.

Melihat perkembangannya, saya pun berpikir "Wah, ternyata bahasa di blog itu sangat membantu, ya."

Kemudian, ketika saya mulai menyusun skripsi, saya banyak membaca referensi, salah satunya skripsi alumni. 

Dalam skripsi tersebut, susunan kalimatnya sangat mudah dipahami dan enak dibaca, padahal bisa dibilang bahasa tulisan skripsi adalah bahasa ilmiah. Biasanya sulit bagi saya mencerna susunan kalimat yang bahasanya tidak dipakai dalam keseharian saya.

Terinspirasi dari alumni tersebut, saya pun juga ingin menulis skripsi yang bahasanya mudah dimengerti, tapi tetap bahasanya baku. Dengan begitu, apabila ada junior yang membaca skripsi saya, ia tidak akan merasa menyusun skripsi itu sulit, tapi menikmati prosesnya.

Dari sana, saya banyak mencari referensi buku cara untuk menulis yang enak dibaca, salah satu referensi saya adalah buku "Seandainya Saya Wartawan Tempo" karya Goenawan Mohamad. 

Saya sangat mengidolakan beliau, karena bukunya langsung selesai saya baca dalam beberapa jam saja. Padahal kalau membaca buku pada umumnya, waktu yang saya habiskan untuk menyelesaikannya bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, walau buku tersebut sangat tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun