Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenali Toxic Employee

18 Juni 2020   12:13 Diperbarui: 18 Juni 2020   12:05 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toxic employee | Foto: Hrexcellency.com

Tidak semua karyawan mau memahami akibat yang ditimbulkan dari "curhat" di sosial media. Untuk mereka, sosial media adalah bentuk kebebasan berekspresi tanpa memikirkan risiko besar yang akan dihadapinya. Seperti dengan turunnya citra perusahaan, omset yang berkurang, tidak menutup kemungkinan perusahaan mau tidak mau mengurangi jumlah karyawan.

Ketika terjadi pengurangan jumlah karyawan, nahhh, hayoo siapa yang disalahkan? Perusahaan juga kan, karena dianggap tidak memikirkan kesejahteraan karyawan. Padahal bisa jadi karyawan yang gemar curhat disosial media itulah yang menjadi pemicu omset dan citra perusahaan menurun.

3. Selalu mengeluh, tapi tidak ada kontribusi yang signifikan bagi perusahaan

Tujuan orang mencari kerja tentu untuk mendapatkan penghasilan agar kebutuhannya bisa terpenuhi. Kalau bisa yaa tiap tahun naik gaji, dapat bonus dan sebagainya. Itu juga yang saya harapkan. Hehe.

Hanya saja kalau ada karyawan yang selalu mengeluhkan pekerjaan yang banyak dengan gaji yang tidak sebanding, mungkin Anda bisa memberikan pengertian tentang harapan Anda terhadap kinerja karyawan tersebut. Karena bisa jadi, sang karyawan sudah merasa melakukan jobdesk-nya dengan baik, tapi nyatanya bukan hal yang dia lakukan yang Anda harapkan.

Kalau sudah diberi pengertian, tapi masih ngeluh juga. Akan lebih baik Anda tidak mempertahankan karyawan seperti ini, karena bisa jadi keluhannya membuat dampak yang negatif bagi rekan-rekan kerjanya. Tidak menutup kemungkinan semangat kerja satu tim bisa berkurang karena mendengarkan seluruh keluhannya yang mungkin dirasakan oleh rekan kerjanya ada benarnya. Padahal belum tentu itu benar adanya. 

Tidak semua orang bisa tahan dengan pengaruh negatif, biasanya pengaruh negatif lebih cepat menyebar dan sangat terasa oleh orang lain, dibandingkan pengaruh yang positif.

4. Sering bermusuhan dengan rekan kerja.

Ada pengalaman dimana seorang karyawan, sebut saja A,  bersitegang dengan karyawan lainnya, yang membuat karyawan lainnya itu akhirnya mengundurkan diri, karena merasa tidak nyaman lagi.

Ketika muncul karyawan baru, eh si A pun bersitegang lagi karena suatu masalah. Dan itu terus berputar, sampai seringkali karyawan lama ataupun baru yang bekerja sama dengan dia mengundurkan diri.

Walau si A ini pintar dan bisa jadi berkontribusi pada perusahaan, akan ada baiknya si A ditegur. Apabila teguran tidak diindahkan, akan ada baiknya masa kerja si A tidak perlu diperpanjang lagi. Perusahaan tidak bisa berjalan hanya mengandalkan satu karyawan saja, perlu tim yang solid untuk membuat roda perusahaan berjalan lancar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun