Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tips Menebar Pesona untuk Naik Jabatan

18 Januari 2020   14:29 Diperbarui: 18 Januari 2020   17:49 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan pekerja| Sumber: Istockphoto/Andriano_cz

Eits, jangan berpikir negatif dulu tentang judul diatas. Hehehe. Menebarkan pesona yang dimaksud bukanlah berdandan secantik ataupun setampan mungkin, ataupun maaf, menjilat pantat atasan. 

Akan tetapi, mari kita menebar pesona dengan kepribadian dan potensi diri kita pada atasan, rekan kerja dan klien.

Dari pengalaman saya bekerja, saya sih bisa dikatakan belum memangku jabatan yang sangat tinggi. Namun, alhamdulillah selama saya bekerja, saya selalu mendapatkan kepercayaan penuh dari atasan. 

Hal ini tentu memudahkan peningkatan jenjang jabatan saya di perusahaan. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman, siapa tahu bisa bermanfaat.

Dalam perjalanan karier saya, saya mendapatkan banyak pelajaran, baik itu saya baca dari artikel, kata-kata motivator, film, wejangan para orangtua, serta hasil dari observasi saya kepada orang-orang yang saya lihat dengan mata kepala sendiri mencapai kesuksesan. 

# Jalani pekerjaan seperti menjalani passion
Prinsip ini saya dapatkan ketika saya sedang travelling beberapa tahun lalu. Tour leader yang membawa rombongan kami sangat antusias dalam menceritakan sejarah dan filosofi arsitektur, artifak maupun ritual. 

Bahkan ketika kami bertanya lebih detail, tour leader tersebut mampu menjelaskannya dengan baik dan sangat detail. Ia pun sangat pandai membuat kami semua tertarik pada apa yang diceritakannya.

Nah, berdasarkan yang saya tahu, kalau seseorang bisa begitu antusias dalam pekerjaannya, berarti kan dia menjalani passion-nya. 

Penasaran, saya pun bertanya, apakah ia memang bekerja sesuai dengan passion-nya sebagai tour leader? Ternyata tidak. 

Tour leader tersebut menjalani profesinya karena kebetulan ada lowongan saja, tadinya ia berprofesi sebagai atlet, namun karena cedera, ia tidak bisa lagi melanjutkan profesi impiannya sebagai atlet. 

Saya pun menggali lebih dalam mengapa ia bisa seantusias itu dalam bekerja dan dengan senang hati ia membocorkan rahasianya, yaitu pelajari terus apa yang sedang kita kerjakan, karena lama-kelamaan pasti akan tumbuh rasa suka dan cinta pada pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun