Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sekilas Pengakuan, tapi Menunjukkan Makna Suara Orang yang Tidak Memiliki Kuasa dan Uang di Hadapan Pemerintah

12 Desember 2019   11:38 Diperbarui: 12 Desember 2019   11:57 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaenal Mutaqqin, ketua IAKGI, sudah mengirim surat kepada  komisaris utama, kemenakertrans cpns, kementrian BUMN, kementerian perhubungan, staff presiden dan presiden, tapi tidak ada respon. Hingga akhirnya surat pun dilayangkan ke pengadilan. 

Kasus Garuda yang terkuak, seakan memperlihatkan kebobrokan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno dalam mengelola kementeriannya. Dengan ketahuannya Ari Askhara menyelundupkan komponen Harley Davidson, kemudian semakin terkuak lah perselingkuhan sekaligus kepemimpinannya yang cenderung diktator.

Karena semakin ketahuan banyak, banyak orang pun mempertanyakan, jadi menteri BUMN sebelumnya kerja apa? Bahkan ada judul dari salah satu media berita, "AA disayang Rini Soemarno, ditendang Erick Tohir". Erick Tohir kini sedang menjadi pahlawan, dan diharapkan benar-benar bisa memberantas KKN dan gaya kepemimpinan yang sewenang-wenang terhadap para karyawan BUMN lainnya. 

Semakin lama, saya semakin terbiasa dengan siklus bila ada pengangkatan personel baru dalam jajaran eksekutif. 

Seperti saat Presiden Soeharto menjabat, maka seluruh keburukan dari Presiden Soekarno terasa sekali, sampai terkadang orang lupa pada keunggulan Presiden pertama Indonesia ketika menjabat. Presiden Soeharto turun takhta, kembali membuka lebar semua keburukan sang presiden hingga seperti tidak ada kebaikan sama sekali didalam pemerintahannya.

Kemudian Presiden Megawati menjabat, berita keburukan Presiden Gusdur ketika menjabat semakin santer terlihat, padahal banyak perubahan yang beliau berikan bagi bangsa ini. Presiden SBY menjabat, sama saja, keburukan presiden Megawati pun dikupas tuntas, sehingga terlihat seakan-akan bergantinya presiden akan membawa perubahan yang lebih baik.

Kemudian ketika Presiden Jokowi menjabat, yaa.. sama, entah siapa yang memulai, tapi keburukan Presiden SBY pun dibuka lebar, hingga masyarakat agaknya lupa apa saja yang diperbuat Presiden SBY selain curhat di Twitter dan adanya kasus Hambalang.

Presiden berikutnya? Ah.. tak perlu diperkirakan lagi sepertinya.. Hehehe. Ujung-ujungnya sama pasti presiden sebelumnya terkesan tidak memiliki jasa apa-apa untuk perkembangan negara ini. Padahal dari sekian banyak keburukan kejadian atau langkah yang diambil para presiden, selalu ada banyak kebaikan yang hanya sedikit diungkap di ranah publik.

Presiden Jokowi menjadi harapan baru bagi masyarakat kita supaya Indonesia ini akan lebih baik, apalagi di era pemerintahannya yang pertama. Harapan masyarakat terhadap menteri-menteri yang dipilih Presiden pun juga turut diharapkan bisa menumpas tuntas KKN yang rasanya tidak pernah habis dikebiri. Ada saja kasus korupsi yang ditangani KPK setiap minggunya.

Kalau kata Haris Azar, beliau sampai bosan melihat Febri Diansyah (jubir KPK) di media, artinya tidak ada kekapokkan para koruptor untuk melakukan tindak korupsi. Padahal media massa tidak pernah berhenti meliput berapa oknum yang sudah terkena OTT. Jangankan Haris Azar, saya pun yang hanya sebagai penonton, juga bosan. "Alah! Kaga kelar-kelar korupsi!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun