Secara psikis, seseorang akan menjadi mudah marah, tidak bahagia, sinis, dan memiliki perilaku negatif lainnya. Sedangkan dampak secara fisik, seseorang akan mengalami psikosomatis, biduran, rambut rontok dan gejala stres.Â
Setelah membaca ini semua, saya pribadi menyetujui adanya fasilitas bilik asmara, agar para napi yang sudah masuk lapas tidak semakin tersiksa dan mengalami gangguan psikologis, yang akhirnya menjadikan orientasi seksualnya menyimpang, karena kebutuhan biologisnya, atau karena terpaksa supaya bisa hidup mendapatkan uang untuk makan, rokok ataupun narkoba.
Lapas ditujukan untuk membuat para napi mendapatkan bimbingan moral yang baik, sehingga ketika mereka keluar dari lapas, mereka akan kembali ke kehidupan normal dan tidak melakukan tindakan abnormal lainnya di lingkungan masyarakat, yang bisa jadi malah menularkan perilaku buruk, penyakit seksual, ataupun melakukan hal-hal diluar norma sosial masyarakat, yang mereka anggap sebagai suatu yang normal, karena kebiasaan buruk yang sudah biasa dilakukan saat di lapas.Â
Referensi:Â
- Mud/Ern (10 Juli 2019). Fenomena Gay di Lapas, Ini Kesaksian Eks Napi di Jabar. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari DetikNews.com
- Danu Damarjati (10 Juli 2019). Benarkah Sesaknya Penjara Bikin Napi Jadi Gay? Aktivis LGBT Tak Setuju. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari DetikNews.com
- Pebriansyah Ariefana (9 Juli 2019). Narapidana Bisa jadi Gay dan Lesbian di Penjara Indonesia. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Suara.com
- Yopi Makdori (10 Juli 2019). Fenomena Napi Gay dan Lesbian di Lapas, Akibat Over Kapasitas?. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Liputan6.com
- Aksara Bebey (8 Juli 2019). Kemenkumham : Kebutuhan Biologis Tak Tersalurkan, Napi Berubah Jadi Gay dan Lesbi. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Liputan6.com
- Rizqika Arrum  (25 Juli 2019). Terpaksa Menjadi Gay di Balik Jeruji Besi. Diakses tanggal 6 Agustus 2019 dari YouTube Channel Detik.com
- Conjugal Visit. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Wikipedia.org
- Max Towle (17 Juli 2017). Should Prisoners Be Allowed to Have Sex?. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Rnz.co.nz
- Consider allowing inmates conjugal visits, private time with families (11 Desember 2016). Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Straitstimes.com
- Norway embraces family visits for prisoners (7 May 2014). Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Barrowcadbury.org.uk
- Hesti Pratiwi (30 Agustus 2012). Kalau Kebutuhan Seks Tidak Terpenuhi. Diakses tanggal 7 Agustus 2019 dari Lifestyle.kompas.com