Istilah Bimbingan Konseling tentunya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang, terutama bagi pelajar SMP atau SMA yang dikenal sedang dalam masa nakal-nakalnya dan dikenal sangat 'akrab' dengan guru BK.
Apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata bimbingan konseling? Pasti yang terlintas adalah guru yang galak, cerewet, dan bahkan horror. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan mengingat guru BK yang selalu identik dengan kedisiplinan. Seperti razia rambut, norma berpakaian, kedisiplinan siswa terhadap waktu, dan masih banyak lagi.
Padahal, Bimbingan konseling bukan hanya tentang itu lho! Jadi sebenarnya bimbingan konseling itu tentang apa?
Pertama, dimulai dari pengertian dasar bimbingan konseling, Istilah bimbingan konseling atau sering disingkat BK selalu hadir sebagai suatu kesatuan dan tak pernah terpisah. Namun sebenarnya, istilah Bimbingan konseling terdiri dari dua kata yang berbeda, yakni Bimbingan  dan Konseling.
Pengertian Bimbingan dikutip dari buku Aku Bimbingan dan Konseling (Rukaya:2019) menyatakan bahwa bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa inggris 'Guidance' Â yang dapat berarti mengarahkan, memandu, atau mengelola. Â Adapun menurut salah satu tokoh ahli, Mortenson & Scmuller dalam buku Dasar-dasar konseling (Abu Bakar M.. Luddin:2010) menyatakan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Â dengan demikian, maka bimbingan ialah suatu proses membantu individu untuk memahami dirinya dan dunia di sekelilingnya agar ia dapat memaksimalkan kemampuan, Â bakat, serta potensinya untuk dirinya sendiri dan orang lain baik untuk masa kini maupun masa depan. Â
Adapun Konseling pada dasarnya ada untuk menjawab pertanyaan terkait 'apa yang seharusnya dilakukan individu?' Â dan diartikan secara sederhana sebagai suatu proses pembelajaran individu tentang dirinya dan hubungan dalam dirinya sendiri yang akan menentukan tingkah laku yang dapat memajukan perkembangan pribadinya. Nurihsan, dalam buku Landasan Bimbingan dan Konseling Islam (Fuad Anwar:2019) juga menyatakan bahwa konseling membantu individu agar lebih mengerti dirinya sendiri, mampu mengeksplorasi dan memimpin diri sendiri, serta menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya.
Jadi, berdasarkan pengertian yang sudah di jabarkan, maka dapat diketahui bahwa alasan utama adanya bimbingan konseling bukan tentang razia, atau kedisiplinan.  melainkan untuk mengarahkan individu, khususnya siswa, untuk menemukan, mengeksplor bakat serta potensinya  baik dari aspek akademis maupun non-akademis. Adanya bimbingan konseling diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pengenalan diri sendiri dan pencarian jati diri sejak usia dini, mengingat bimbingan konseling sudah diadakan dari tingkat sekolah dasar.
Nah, setelah mengetahui konsep dasar mengenai bimbingan konseling, apa pendapatmu? Bagaimana bimbingan konseling di sekolahmu di terapkan? Apakah sudah sesuai dengan tujuan utamanya, atau justru masih tetap identik dengan kata 'razia' atau 'kedisiplinan'? berikan komentarmu ya! Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca. Dengan demikian, terimakasih dan salam sukses!
Referensi :
Rukay.2019. Aku Bimbingan dan Konseling. Guepedia.
Anwar, Fuad.2019. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam.Yogyakarta:Deepublish.
Luddis, Abu Bakar M..2010.Dasar-Dasar Konseling Tinjauan Teori dan Praktik.Bandung: Citapustaka Media Perintis
Lubis, Namora Lumongga.2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik Jakarta: Kencana