Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bercerita tentang Wudhu

3 November 2021   02:35 Diperbarui: 3 November 2021   02:40 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayalah, kita benar-benar terlihat segar, berseri-seri, tampan, dan cantik setelah melaksanakan wudhu'. Itulah mengapa sebelum beribadah, khususnya salat harus berwudhu dahulu. Supaya di hadapan-Nya kita dalam keadaan suci dan bersih, secara zhahir dan Syariat. 

Konon, mengapa rukun anggota wudhu' terdiri dari muka, tangan sampai siku, sebagian kepala, dan kaki sampai mata kaki?

Ustazah penulis pernah bercerita begini.

Bermula dari Nabi Adam a.s. dan Ibu Hawa saat dulu di surga. Bukankah Allah SWT. telah melarang mereka berdua mendekati pohon buah khuldi, pohon terlarang bagi mereka berdua?

Syaithan lah yang melancarkan godaan kepada Nabi Adam dan Ibu Hawa. Mendekatlah mereka berdua pada pohon buah khuldi. 

Disinilah titik itu berada. Muka yang menatap buah larangan, tangan yang menyentuhnya, gesekan antara daun pohon atau buah pada sebagian kepala, dan kaki yang mengantarkannya. 

Bahwa memang, dosa hamba bisa meluruh dari anggota yang dibasuh dan diusap saat berwudhu. Begitulah salah satu keutamaan berwudhu. Wudhu bisa merontokkan dosa kecil.

Cerita diatas yang memang masih diperdebatkan kebenarannya, dan banyak versi yang menceritakannya.

Terlepas dari cerita tersebut, yang jelas Allah SWT. telah berfirman yang termaktub dalam surah al Maidah ayat 6 mengenai anggota-anggota wudhu. Sehingga ada tidaknya cerita israiliyyat diatas, tidak bisa menjadi landasan. Hanya sebuah cerita saja. Yang patut dan sah untuk menjadi pegangan adalah Firman Allah SWT. dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Surah al Maidah ayat 6. m.brillio.net
Surah al Maidah ayat 6. m.brillio.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun