Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyak Kekasih-Nya yang Lebih Memilih Diam

19 Oktober 2021   00:53 Diperbarui: 19 Oktober 2021   01:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara adalah aktivitas menggerakkan bibir dan lidah dengan dukungan getaran pita suara. Dalam praktiknya, mudah sekali. Tidak ada susah payah dalam mengucap dengannya dan tidak ada pengorbanan saat menggerakkannya.

Oke. Jadi karena begitu mudah, banyak kasus yang jika seseorang tidak beruntung, maka ucapannya menimbulkan mudarat saja. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Sehingga banyak kekasih Allah SWT.  yang memiliki perangai baik dengan menjaga lisan. Siapa sajakah mereka yang lebih memilih diam dan memiliki kesan dengan "diam"?

Nabi Muhammad SAW. bersabda, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau (kalau tidak) diam.

Segolongan kaum bertanya kepada Nabi 'Isa a.s. "tunjukkan kepada kami amal yang dapat menjadikan masuk surga." 

Kemudian Nabi 'Isa a.s. menjawab, "jangan bicara selamanya." 

Kaum pun menjawab, "kami tidak mampu melakukannya." 

Kemudian Nabi 'Isa menjawab lagi, "jangan berbicara kecuali berisi kebaikan."

Nabi Sulaiman bin Daud a.s. berkata, jika kalam itu terbuat dari perak, maka diam terbuat dari emas.

Yazid bin Abi Habib berkata, diantara fitnahnya (sesuatu yang menjerumuskan pada keburukan) orang 'alim adalah apabila ia lebih menyukai berkata-kata daripada mendengarkan. Padahal sesungguhnya dengan mendengarkan tersimpan keselamatan dan bertambahnya ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun