Fandi Ahmad menuturkan, “Kami memutuskan untuk mengubah nama perpustakaan menjadi Rumah Baca agar terkesan tidak terlalu formal, terlebih bagi anak-anak. Syukurlah, pihak Desa Ngrayudan memberi dukungan penuh atas ide kami.” Tak hanya anak-anak, masyarakat Desa Ngrayudan juga antusias dengan adanya Rumah Baca ini mengingat kegiatan rutin kemasyarakatan seperti Karang Taruna, PKK, dan KWT (Kelompok Wanita Tani) juga dilaksanakan disana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI