Mohon tunggu...
Nakita Sahallisa Noor Sabila
Nakita Sahallisa Noor Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030118

jangan baca chat mantan, baca artikelku saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Sebelum "Nge-Judge" Orang Lain, Ingatlah Bahwa...

11 April 2021   12:15 Diperbarui: 17 April 2021   03:46 55922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tidak menuding seseorang. (sumber: pixabay.com/happykailas)

Hei kenapa kamu ngejudge dia? Kenapa harus dengan cara menjudge sih? Dia nih, korban judge setiap hari!. Judge! Judge! Judge! Selalu ramai terdengar ditelinga kita akhir-akhir ini bukan? 

Kata judge ini seakan-akan menjadi trending topik saat ada seseorang yang dipojokkan oleh orang lain. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan judge ini? Kenapa kata ini sangat marak sekali diucapkan banyak orang? Haduhhhh aku jadi bingung...

Saat ini, bahasa inggris seolah-olah sudah menjadi istilah sehari-hari bagi anak muda jaman sekarang, baik dalam percakapan maupun penulisan. 

Bahkan istilah-istilah tersebut tidak jarang digunakan dalam pergaulan. Tetapi terkadang penyerapan bahasa inggris ini terdengar sangat aneh saat dipandankan dengan kata sambung dalam bahasa indonesia seperti me- dan ng- yang diikuti dengan tulisan asli dari bahasa inggris tersebut. 

Misalnya saja penyerapan bahasa ingris yang digabungkan dengan tata bahasa indonesia yang akhir-akhir ini sering kita dengar adalah kata judge.

Kalian bertanya-tanya tidak sih, apa sih judge itu? Nah, kata judge sendiri memiliki arti menghakimi atau bisa dibilang dengan suatu keadaan dimana seseorang menilai orang lain dengan sebelah mata. 

Judge ini bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya saja kita mendengar dari gosip, mendengar dari sudut pandang orang lain, dan hanya dengan menilai saat pertama kali bertemu saja, benar bukan?Membicarakan tentang judge, kita sebagai makhluk sosial pun tentu saja akan bersinggungan dengan orang lain.

Nah, ketika kita sedang bersinggungan dengan orang lain inilah yang juga menyebabkan timbulnya pergesekan yang akhirnya membuat kita nge-judge orang lain atau juga dengan sebaliknya. 

Bahkan jika kamu tahu, judgement ini tenyata tidak memerlukan interaksi bahkan tanpa harus mengenal latar belakang kehidupan mereka loh, hah? Bagaimana bisa? Iya bisa, karena judge ini tidak hanya berlaku di dunia nyata saja gais, tetapi juga sering terjadi di dunia maya. 

Olahan pribadi
Olahan pribadi
Biasanya judgement ini terjadi karena tingkah atau perilaku seseorang tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita jalani, kemudian kita menganggap apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang salah.

Nah, jika kita tidak suka terhadap orang lain, sebaiknya kita lakukan beberapa hal ini sebelum memilih untuk ngejudge seseorang tersebut. Apa saja hal yang dapat dilakukan sebelum ngejudge seseorang? Ini dia beberapa contoh yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Penilaian kita terhadap seseorang belum tentu benar

Sebenarnya, menilai seseorang menurut penglihatan kita itu wajar-wajar saja. Tetapi perlu diingat, bahwa penilaian itu sama saja dengan opini dan belum tentu itu menjadi fakta yang sesungguhnya. 

Jadi, penilaian kita itu bisa saja salah. Dan seseorang yang kita nilai itu belum tentu seburuk dengan apa yang kita lihat. Coba pikirkan saja, masa iya kamu bisa menilai seseorang hanya dengan matamu saja? Bahkan tanpa berbicara sekalipun? 

Ah, rasanya mustahil jika penilaian dapat dibenarkan hanya dengan sekali pertemuan dan tanpa berbincang, benar bukan?

2. Mereka juga manusia yang memiliki kekurangan

Kalian percaya bukan jika setiap manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dan dosa? Tentu saja kita semua yang hanya sebagai manusia tidak ada yang sempurna. 

Sama seperti kita, seseorang yang kamu judge itupun juga mempunyai kekurangan dan bisa melakukan kesalahan. Nah, dari kesalahan itulah nantinya kita bisa sama-sama untuk belajar memperbaiki apa yang salah.

3. Kita tidak mengetahui apa yang sudah mereka alami

Mungkin kita hanya melihat dia beberapa kali saja, dan kita hanya tau sebagian kecil dari seluruh isi kehidupannya. 

Dari apa yang kita lihat darinya pun juga belum tentu kita benar-benar tau apa yang sebenarnya terjadi, dan kita bahkan juga tidak tau apa yang ada dihati dan pikiran seseorang yang sedang kita hakimi tersebut. 

Jadi, jangan sekali-sekali kamu menghakimi seseorang hanya karena kamu mengetahui secuil cerita dari hidup mereka. Bisa jadi informasi yang kamu dapatkan itu adalah setitik kejadian yang kamu tau dari seluruh kisah hidup yang telah dia alami.

4. Sebenarnya kita juga dinilai oleh orang lain

Perlu kamu tau, saat kamu begitu rajin menilai seseorang yang bahkan kamu tidak tau siapa, disisi lain pun tanpa sadar kamu juga sedang dinilai oleh orang lain yang melihatmu. 

Penilaian tentang kamupun belum tentu berupa penilaian baik semuanya, bisa saja ada orang yang tidak menyukaimu lalu dia berpenilaian buruk tentangmu. Tentu kamu tidak mau bukan? Maka dari itu, ingatlah sebelum kamu menilai seseorang, orang lain tersebut juga mungkin sedang menilaimu.

***

Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu pikirkan sebelum ingin men-judge orang lain. Peduli dan memberi penilaian terhadap seseorang itu tidak salah, tetapi bagaimanapun juga menghakimi seseorang bukanlah hal yang baik. 

Selain itu, sebaiknya kita tidak terlalu mudah untuk nge-judge orang lain hanya karna gosip, cibiran, dan pertemuan yang hanya satu kali dilakukan dengan melihat sikap dan penampilannya saja, tetapi kenalilah terlebih dahulu pribadinya lebih dalam. 

Dengan begitu kamu tidak akan mudah terpancing seseorang untuk turut menghakimi seseorang tersebut. Jadi, jika tidak diminta untuk memberi penilaian, lebih baik kamu simpan penilaianmu itu untuk dirimu sendiri. 

Dan jangan pernah beranggapan bahwa opinimu itu akan 100% benar. Karena sejatinya, apa yang tampak diluar belum tentu sama dengan apa yang ada didalamnya. So, tetap menjadi orang baik guys!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun