Mohon tunggu...
Najwa Mustika Devi
Najwa Mustika Devi Mohon Tunggu... mahasiswa universitas airlangga

Saya merupakan mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga tahun 2025. Saya memiliki minat dan ketetarikan di bidang kesehatan, medis, kreatif, dan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada, Kebiasaan Begadang Gen Z Berujung pada Penyakit Kronis

16 September 2025   21:30 Diperbarui: 16 September 2025   21:30 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begadang. Sumber: Tribatanews.Polri

Generasi Z erat kaitannya dengan kebiasaan begadang yang merupakan salah satu pola hidup buruk. Generasi Z yang banyak terpapar oleh media digital sering kali memiliki pola tidur yang buruk. Sekilas, kebiasaan begadang merupakan hal yang sepele, tetapi jika hal ini dilakukan terus menerus tentunya akan berakibat buruk pada kesehatan. Pola tidur yang buruk akan mengakibatkan penyakit serius bahkan berujung pada kematian. 

Kebiasaan begadang pada Gen Z umumnya disebabkan karena tekanan akademis dan sosial. Banyaknya tugas dan pekerjaan yang menumpuk sering memaksa Gen Z untuk begadang demi mengejar tenggat. Sebetulnya, banyaknya tugas dan pekerjaan tidak akan menganggu pola tidur jika kita dapat memanajemen waktu dengan baik. Sebagian besar individu sering kali menunda pekerjaan di siang hari sehingga terpaksa menyelesaikannya di malam hari dan berujung begadang. Hiburan seperti game, film, series, dan media sosial juga sering kali mengakibatkan Gen Z lupa waktu hingga terjaga sampai pagi. 

FOMO (Fear of Missing Out) juga menjadi penyebab Gen Z sering begadang. Perasaan cemas dan takut yang muncul ketika merasa ketinggalan informasi, tren, atau percakapan di media sosial mengakibatkan banyak Gen Z tetap terjaga semalaman. Kondisi ini tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental dan jasmani. 

Begadang bukanlah tren sehat yang harus kita ikuti, justru begadang adalah ancaman nyata bagi kesehatan kita. Begadang dapat mengakibatkan masalah serius pada kesehatan mental dan jasmani. Penelitian memperlihatkan bahwa diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya dapat meningkat kemungkinannya akibat kurang tidur (Cappucio et al., 2010). Hormon pengendali nafsu makan dapat berubah akibat kurang tidur sehingga mengakibatkan peningkatan berat badan yang berujung pada obesitas. Tubuh yang tidak memiliki waktu istirahat cukup akan memengaruhi proses regenerasi sel dan pemulihan organ akan terganggu. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang sering begadang lebih rentan terhadap gangguan mental (Gonzales et al., 2015). Kurang tidur juga dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan stres, kecemasan, hingga penyakit mental serius seperti depresi dan biopolar.  Begadang juga memengaruhi konsentrasi, ingatan, dan fungsi kognitif otak.

Sebagai Generasi Z yang hidup di tengah banyaknya isu kesehatan mental dan jasmani tentunya harus memiliki kesadaran untuk menghindari kebiasaan buruk begadang. Kebiasaan begadang tentunya dapat diatasi dengan berbagai solusi. Pertama, pentingnya mengatur waktu tidur dan memprioritaskan kesehatan dapat mengurangi kebiasaan begadang. Kedua, cobalah untuk membuat skala prioritas dan manajemen waktu sebaik mungkin. Sebisa mungkin selesaikan pekerjaan pada siang hari dan hindari menunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu. Ketiga, atur waktu dalam penggunaan media digital. Batasi diri terkena paparan layar. Keempat, disela-sela kesibukan tetap sempatkan waktu untuk berolahraga. Lengkapi dengan menjaga pola makan serta mengkonsumsi makanan sehat akan menghasilkan tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat akan membantu tidur lebih berkualitas. Terakhir, cobalah untuk meditasi, menulis jurnal harian, atau membaca buku sebelum tidur.

Tidur yang cukup dan berkualitas tentunya akan menjadikan diri kita sehat mental dan jasmani. Ayo sayangi tubuh kita dengan atur pola tidur dan berhenti begadang. Begadang bukanlah keharusan justru harus kita hapuskan. 

Daftar Pustaka:

Aulia, A., Sianturi, S, K., dll. (2025). Pengaruh Begadang Terhadap Kesehatan Tubuh dan Mental. Jurnal Sains Farmasi dan Kesehatan, 2(3), 303-306.

Cappucio, F. P., D'Elia, L., Strazzullo, P., & Miller, M. A. (2010). Sleep Duration and All-Cause Mortality: A Systematic Review and Meta-Analysis of Prospective Studies. Sleep, 33(5), 585-592. 

Gonzalez, A., Rojas, M. (2015). Sleep Deprivation and Its Effect on Mental Health. Journal of Sleep Research, 24(3), 245-252.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun