Mohon tunggu...
Najwa Khairunnisa
Najwa Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

Mahasiswa prodi Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertempuran Para Pahlawan di Surabaya

25 April 2025   14:36 Diperbarui: 25 April 2025   14:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pidato Bung Tomo dan suasana pada saat itu (Sumber: bangka.tribunnews.com)

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terlaksana pada tanggal 17 Agustus 1945, ternyata suasana politik di Indonesia masih juga belum stabil. Walaupun Jepang telah menyerah kepada pihak sekutu, namun pasukan Sekutu terutama Inggris yang mewakili AFNEI) datang ke Indonesia untuk melucuti senjata Jepang dan mengembalikan kekuasaan Hindia Belanda pada NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Inggris kembali ke Indonesia pada tanggal 25 Oktober 1945 setelah Jepang dikalahkan di Perang Dunia II di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S.) Mallaby.

Tentunya, kedatangan pasukan Sekutu dan juga NICA di Tanah Surabaya ditolak mentah mentah oleh rakyat dan pejuang setempat. Hal ini dikarenakan mereka akan menjajah kembali Tanah Indonesia (Heryansyah, 2024)

Terdapat beberapa pemicu pertempuran ini, dimulai pada 19 Oktober 1945, terjadi insiden pengibaran benderan Belanda di Hotel Yamato yang sekarang Hotel Majapahit. Para pemuda memanjat dan merobek bagian biru bendera Belanda, yang memisahkan warna merah dan putih, bendera Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, pertempuran bersenjata pertama kali meletus antara arek arek Surabaya dan pasukan Sekutu. Pada tanggal 30 Oktober 1945 Brigadir Jenderal Mallaby, komandan pasukan Inggris di Surabaya, tewas dalam insiden tembak menembak. Tentunya hal ini memperkeruh keadaan saat itu. Inggris kemudian mengeluarkan ultimatum bahwa semua rakyat Surabaya harus menyerah dan menyerahkan senjata.

Di tanggal 9 November, surat untuk menyerahkan diri diterima oleh para petinggi di wilayah Surabaya saat itu.  Meskipun Indonesia sudah merdeka pada bulan Agustus, mereka malah diminta untuk menyerahkan diri tiga bulan kemudian.

Soengkono, Komandan Pertahanan Kota, mengumpulkan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan Tentara Pelajar setelah menerima surat ultimatum untuk menyerahkan diri.  Soengkono memberikan dua pilihan pada kesempatan itu.

Pertama, meminta semua orang untuk meninggalkan Surabaya dan mencari keamanan. Kedua, dengan menandatangani sepucuk surat persetujuan bahwa mereka ingin ikut berperang untuk mempertahankan Surabaya (Aryanto, 2023)

Namun, tibalah tanggal 10 November 1945 tepat jam 6 pagi, tak ada rakyat Surabaya yang menyerahkan diri kepada Inggris, dengan amarah yang sudah memuncak, Inggris langsung memulai pengeboman secara brutal dengan alat perang yang lebih canggih dan modern.

Sayangnya, Inggris tidak menduga patriotisme Arek Suroboyo ini. Bambu runcing dan senjata rampasan tentara Jepang membuat pasukan Inggris kewalahan.  Bung Tomo, pemimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI), terus berpidato untuk meningkatkan semangat rakyat Indonesia.  "Merdeka atau Mati" masih menjadi slogan terkenal.  Pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945 berlangsung selama tiga minggu dan dikenal sebagai "neraka" pada saat itu karena mengorbankan sekitar 20.000 orang dan 600 tentara Inggris tewas (Muhammad Haerulloh Zikri, 2023)

Referensi

Aryanto, D. (2023). SEJARAH PERTEMPURAN 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN KESADARAN ESADARAN. Danadyaksa Historica 3 (1).

Heryansyah, T. R. (2024, November 8). Sejarah Hari Pahlawan, Tujuan & Makna Memperingatinya. Retrieved April 25, 2025, from Ruangguru: https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-hari-pahlawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun