Mohon tunggu...
Najwah Ap
Najwah Ap Mohon Tunggu... Penulis - Mengungkapkan perasaan dengan kata-kata. Pelajar penyuka sastra dan bahasa asing.

Penyuka musik barat, kpopers dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Hari di Villa

10 Januari 2020   22:31 Diperbarui: 11 Januari 2020   15:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Malam dengan gerimis itu menemani ritual harian si gadis bersurai hitam legam itu. Masker berwarna coklat memenuhi permukaan wajahnya, sedangkan tangan dan matanya sibuk menatap layar ponsel yang menyilaukan. 

     Hari pertama menginap di villa temannya itu ternyata tak seburuk yang ia kira. Ia jadi berpikir kalau temannya itu terlalu berlebihan. Temannya bilang jika villa itu angker dan menyeramkan di malam hari, ah nyatanya tidak. Aman-aman saja. Bahkan gadis itu sedang bermasker ria di kamarnya. 

     "Kea..."

     Gadis yang dipanggil Kea itu menoleh, menatap wajah temannya itu. Ia mendecak kesal lalu bangkit dari posisi telentangnya. 

     "Apa?" Tanyanya ketus.

     "Kamu jangan tidur malam-malam, setelah maskeran, langsung tidur, ya," ujarnya yang dibalas dengusan malas oleh si gadis. 

     "Ck, yaudah! Itu doang, kan? Balik, dih! Aku mau lanjut maskeran," ucapnya lalu mendorong temannya itu keluar. 

     "Cih, gak tahu diri," gerutu si teman sebelum pergi. 

     Kea melanjutkan kegiatannya itu. Sesekali, bibirnya tergerak untuk mencibir postingan instagram salah satu teman sekolahnya yang kelewat vulgar. 

     "Kea, keluar, yuk! Di depan sana kan ada warung soto, hm enak deh kalau makan soto di tengah udara dingin begini," Devano berseru dari luar pintu sana. 

     Si gadis mendecak kesal, dengan cepat ia melepas masker coklatnya. Lalu, dengan langkah tak ikhlas berjalan menuju pintu dan membukanya. Kea seketika menutup hidungnya ketika aroma parfum yang ibu-ibu bilang "nyemprot sebotol" itu menyeruak. Devano menyengir pelan, lantas menyisir rambutnya sok tampan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun