Tak dapat ditawar sebagaimana harga baju di pasar, Ramadan sebentar lagi akan pamit undur diri. Tanpa ba-bi-bu, Ramadan sudah pasti akan meninggalkan kita semua. Sama halnya seperti Matematika yang disebut ilmu pasti, Ramadan meninggalkan umat Islam juga merupakan sebuah kepastian yang tak dapat terelakkan. Sedih? Tentu. Tapi, hari akan terus berlalu. Pamitnya Ramadan akan digantikan dengan hari penuh kemenangan yang kita sebut sebagai Hari Raya Idul Fitri. Lima hari lagi, Kawan. Lima hari sebelum semua orang bersuka cita menyambut hari raya. Vibes hari raya semakin terasa, bukan? Bagaikan aroma masakan ibu yang sedap dan harumnya menyebar ke mana-mana dan menggoda iman siapa pun yang mencium aromanya.
Mendekati hari lebaran alias Idul Fitri seperti sekarang ini, pasar selalu menjadi sasaran, terutama sasaran para emak-emak yang merupakan ras terkuat di seluruh muka bumi ini. Mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern di kotaku, Kota Kediri diserbu oleh masyarakat sekitar yang semangat '45 memilah dan memilih barang-barang yang diperlukan saat lebaran. Penasaran seramai apa? Kalian bisa melihat sekaligus menikmati euforia orang-orang yang sedang berbelanja kebutuhan lebaran lewat video di bawah ini, ya! Check it out!
Bagaimana? Ramai sekali, bukan? Mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern ternyata tetap menjadi primadona masyarakat di Kota Kediri. Menjelang hari lebaran, jalanan di Kota Kediri penuh dengan orang-orang yang berkeliling kota. Orang-orang berjalan kaki, bersepeda, naik motor, naik mobil, semuanya keluar memenuhi jalanan dan tentunya masing-masing dari mereka punya tujuan, salah satu tujuannya adalah untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Nah, dari berbagai macam pasar dan supermarket yang ada di Kediri, aku mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern yang tetap menjadi primadona masyarakat Kediri.
Pasar Tradisional, Pasar Semen Kabupaten Kediri
Pagi-pagi buta, pengelola tempat parkir motor sudah sangat sibuk menata motor-motor para pengunjung di Pasar Semen, Kabupaten Kediri. Namanya sudah ahli, ya? Motor-motor yang sedemikian berat itu terlihat enteng dan mudah-mudah saja jika sudah dipegang ahlinya. Ditata rapi bagaikan ikan asin yang sedang dijemur di bawah panasnya terik matahari.
Memasuki kawasan pasar, kita akan disambut oleh deretan penjual kerupuk, tahu tempe, ikan lele, ayam potong, sayur mayur, dan sebagainya dibarengi dengan suara khas di pasar, rame di kanan, kiri, tengah, depan, belakang. Full keramaian, tapi bukan tawuran lho, ya! Apalagi ini menjelang lebaran, ramainya bukan main. Di pasar Semen, aku dan ibu langsung menuju ke penjual telur yang harganya berada di nominal Rp 25.000/kg. Setelah itu, ibu berjalan menuju pedagang sayuran. Sayur kol atau kubis, buncis, wortel, terong, cabe, tomat, dan beraneka sayur lain berjajar cantik sekali dengan warna yang sangat menggoda. Warnanya merona bak gadis remaja yang sedang jatuh cinta. Warna-warna sayur ini menimbulkan gradasi warna yang amat sangat kontras, warna alam yang menawan.
Nah, inilah salah satu keunggulan belanja di pasar tradisional, Kawan. Di samping harga yang relatif miring, kualitas sayuran juga lebih segar karena setiap hari sayurnya berganti dengan sayur yang baru. Begitu pun dengan relasi antara penjual dan pembeli, sangat hangat dan akrab meski baru saling kenal, khas masyarakat tradisional yang terkenal dengan keramahannya. Bahkan, nggak jarang para pembeli ini saling curhat pasal harga bahan makanan yang semakin melonjak setiap harinya.
"Lha iya to Bu, mau lebaran harganya naik terus. Makanya ini saya belanja banyak sekalian, biar lebih hemat dan nggak keluar uang banyak pas lebaran nanti."
Itulah secuil perbincangan emak-emak yang mengeluhkan tingginya harga bahan makanan. Bukan hal baru lagi jika setiap lebaran harga meroket tak terkendali.
Setelah berbelanja sayur dan telur, kita berdua menuju ke penjual kelapa. Di sini ibu membeli air kelapa muda yang terkenal punya berjuta manfaat untuk tubuh. Kata ibu, tak ada yang bisa menandingi manfaat dan kebaikan air kelapa muda, sekali pun sekarang ini banyak produk isotonik yang ditawarkan. Air kelapa muda adalah isotonik alami yang nggak kalah dari air isotonik buatan pabrik-pabrik terkemuka.