Mohon tunggu...
Najwa Aisha Humaira
Najwa Aisha Humaira Mohon Tunggu... mahasiswi Al-Azhar Indonesia

Psychology Student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Aku Sering Merasa Nggak Pernah Cukup? Memahami BPD Melalui Kacamat Teori Kepribadian Freud dan Maslow

21 Mei 2025   21:29 Diperbarui: 21 Mei 2025   21:29 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://images.app.goo.gl/uzRzseGVpwk26uxM6

Pernah nggak kamu ngerasa udah dapetin banyak hal tapi masih tetap ngerasa kosong? Kaya hati tuh kosong, sepi dan jadi ngerasa nggak cukup sama sesuatu. Nah, bisa jadi perasaan yang kamu alami itu tanda sinyal dari BPD atau Borderline Personality Disorder.

BPD adalah salah satu mental illness dimana seseorang mengalami emosi yang naik-turun parah, gampang banget ngerasa akan ditinggalkan oleh seseorang, takut kehilangan tapi juga bisa nyakitin orang lain karena hal itu. Kalau kamu punya pasangan atau kerabat yang seperti ini, toxic vibes-nya kerasa banget kalau lagi nggak bisa ke-handle. Tapi, bukan berarti mereka itu jahat, hanya saja ada sesuatu yang mungkin belum tuntas atau sembuh di diri mereka. Jangan pernah tinggalkan mereka sendirian, inilah saatnya untuk lebih peka dengan orang-orang BPD, bahwa mungkin saat itu sebenarnya mereka lagi butuh untuk dibantu.

Nggak cuma ngebahas dari sisi medisnya aja, kita akan membedah BPD dari dua teori kepribadian, yaitu Sigmund Freud dan juga Abraham Maslow. Sebelum lanjut ke BPD, ada fakta menarik dari dua tokoh tersebut, Freud suka mengulik bawah sadar, sedangkan Maslow, ia terkenal dengan teori kebutuhan manusia. Itulah kenapa, pembahasan tentang BPD akan semakin menarik melalui lensa kacamata Freud dan Maslow.

Freud: Tarik Ulur di Dalam Diri

Freud berpendapat kalau kepribadian kita itu terbentuk dari tiga struktur utama dari teori psikoanalisis yaitu Id (hastrat liar), Ego (penengah Id dan Superego), dan Superego (berisi moral dan norma). Orang dengan ciri-ciri BPD itu biasanya ego mereka lemah, makanya mereka jadi gampang ditarik sama keinginan impulsive (id) dan rasa bersalah atau juga bisa rasa malu mereka (superego).

 

Sumber: https://images.app.goo.gl/M4mvsG61unYbk5DD8
Sumber: https://images.app.goo.gl/M4mvsG61unYbk5DD8

"The ego is not master in it's own house"

---- Sigmund Freud, A General Introduction to Psychoanalysis. (1917).

Jadi, menurut pandangan Freud, ego mereka itu sulit untuk diatur dari dua sisi ekstrem, makanya sering muncul perilaku yang impulsive, mood yang berubah-ubah, dan sifat yang drama banget. Selain itu, orang dengan BPD juga suka menggunakan mekanisme pertahanan kaya Splitting, alias mereka berpikir kalau orang-orang cuma bisa baik banget atau jahat banget ke mereka, bukan ditengah-tengah baik dan jahat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun