Mohon tunggu...
Najmie Zulfikar
Najmie Zulfikar Mohon Tunggu... Administrasi - Putra : Hamas-ruchan

Pe[ngen]nulis | Konten Kreator YouTube | Channel : James Kalica

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Kedisiplinan Taruna

19 Februari 2019   08:19 Diperbarui: 19 Februari 2019   08:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti peristiwa diatas acap kali kedisiplinan ditegakkan berlebihan dan terkontaminasi dengan cara kekerasan. Korban berjatuhan dianggap wajar. Rasa humanis, dibutakan oleh emosi jiwa. Saya kurang sependapat dengan cara yang demikian. Lalu, apa sebenarnya definisi disiplin itu? Dan apakah tujuannya untuk kita?

Salah satu definisi disiplin menurut Budiansyah, (2000) adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Realitas yang ada, untuk menerapkan kedisiplinan tidak lah gampang. Seperti mencuci piring setelah makan. Menjemur handuk setelah dipakai. Atau bahkan menghargai disiplin waktu. Sering kali kita tidak bisa memenej waktu dengan tepat. Masuk kantor jam 08:00 datang jam 08:15. Janjian dengan teman jam 07:00 datang jam 7 lebih. Itulah realitas yang ada bahkan membudaya.

Dalam kontek keislaman telah diingatkan dalam Surat Al Ashr tentang menghargai waktu. Demi massa. Sungguh manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. Ada quote mengatakan : "You may delay, but time will not." Artinya betapa penting kita dalam menghargai waktu. Dan betapa ruginya jika kita telah kehilangan waktu.

Apakah salah satu bekal kesuksesan adalah kedisiplinan? Saya setuju jika kedisiplinan adalah kunci kesuksesan. Dalam meraih kesuksesan diperlukan juga kerja keras. Kerja keras dimulai dari kedisiplinan. Kedisiplinan dimulai dari cara menghargai waktu.

Kemudian apakah tujuan dari disiplin itu sendiri? Dalam buku Elizabet B. Hurlock bahwa tujuan seluruh disiplin ialah membentuk prilaku sedemikian rupa sehingga anak akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu di identifikasikan. 

Dan tidak ada pola budaya tunggal, tidak ada pula satu falsafah pendidikan anak yang menyeluruh untuk mempengaruhi cara menanamkan disiplin. Oleh karenanya, disiplin harus dibiasakan dan menjadi budaya yang positif sebagai landasan kesuksesan.

Lalu bagaimanakah mendidik kedisiplinan pada taruna/taruni? Idealnya, stigma kesenioritasan jangan disalah artikan. Sudah menjadi kewajiban orang yang lebih muda selalu menghargai yang lebih tua. Dan yang lebih tua dapat membimbing serta mengayomi yang muda. Karena itu bagian dari budaya bangsa. Pisahkan permasalahan pribadi dan selesaikan secara kekeluargaan. Jalankan SOP yang berlaku, dan redamkan emosi yang menguasai isi hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun