Mohon tunggu...
Najah Muchsin Sanin
Najah Muchsin Sanin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Sebagai seorang mahasiswi yang penuh semangat dan berjiwa kreatif, saya menemukan kebahagiaan dan pemenuhan diri dalam dunia menulis. Saya sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri. Meskipun dunia akademis memiliki tantangan dan tuntutan yang tinggi, saya selalu menemukan waktu untuk mengembangkan softskill maupun hardskill saya, salah satunya dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Kedamaian dan Kebahagian Melalui Kultum Moderasi Beragama Dalam Rangka Perayaan Isra' Mi'raj di Desa Kemulan Bersama KKM Kelompok 150

4 Februari 2024   15:23 Diperbarui: 4 Februari 2024   15:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kultum Moderasi Beragama Merayakan Isra' Mi'raj/dok. pri

Kehadiran KH Syafaat Muhammad sebagai Pemateri Kultum

KH Syafaat Muhammad/dok. pri
KH Syafaat Muhammad/dok. pri
Acara kultum moderasi beragama di Desa Kemulan dalam rangka perayaan Isra' Mi'raj menjadi lebih berkesan dengan kehadiran KH Syafaat Muhammad, Ketua MWC NU Turen, sebagai pemateri. KH Syafaat Muhammad membawa pengalaman dan kearifan yang luas dalam menyampaikan ajaran agama Islam dengan pendekatan yang moderat dan inklusif. Kehadirannya memberikan nuansa yang mendalam dan memberikan inspirasi bagi jamaah untuk memperdalam pemahaman agama Islam dalam konteks kekinian.

Implikasi dan Relevansi Kultum Moderasi Beragama

Penerapan kultum moderasi beragama dalam konteks perayaan Isra' Mi'raj di Desa Kemulan bersama KKM Kelompok 150 memiliki implikasi yang luas. Pertama, hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan menghargai konteks lokal dalam menyebarkan ajaran agama. Upaya-upaya yang dilakukan oleh KKM Kelompok 150 menegaskan bahwa pesan-pesan agama dapat disampaikan dengan lebih efektif ketika disesuaikan dengan realitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat.

Kedua, kultum moderasi beragama membantu membangun jembatan antara berbagai komunitas agama. Dalam era globalisasi dan pluralisme agama, penting untuk mempromosikan dialog antarumat beragama yang konstruktif dan saling menghormati. Kultum moderasi beragama di Desa Kemulan menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan keagamaan dapat menjadi momentum untuk mempererat hubungan antarumat beragama dan memperkokoh keberagaman sebagai sumber kekuatan.

**


Kultum moderasi beragama dalam konteks perayaan Isra' Mi'raj di Desa Kemulan bersama KKM Kelompok 150 memiliki relevansi yang besar dalam memaknai kedamaian dan kebahagiaan melalui praksis keagamaan. Melalui pendekatan akademis, kita dapat melihat betapa pentingnya upaya kolaboratif antara pemimpin agama dan masyarakat dalam mempromosikan pesan-pesan agama yang inklusif, toleran, dan mencerahkan.

Perayaan Isra' Mi'raj di Desa Kemulan bukan hanya tentang momen keagamaan semata, tetapi juga tentang bagaimana momen tersebut dapat menjadi titik awal untuk mempererat hubungan antarmanusia, memperdalam pemahaman agama, dan mengembangkan budaya toleransi dan saling penghargaan. Dengan memperkuat kultum moderasi beragama, Desa Kemulan dan komunitas sejenisnya dapat menjadi wahana bagi terwujudnya masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun