Mohon tunggu...
Nais Saepulhaq
Nais Saepulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Republik Tinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pendidikan Kualitas ala Xiaomi

14 Juni 2017   21:54 Diperbarui: 15 Juni 2017   11:38 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin hari semakin memanas persaingan ketat dunia gadget membuat para penikmat handygame (mainan tangan) ini tidak betah untuk segera memiliki seri gadget terbaru. kompetisi marketing produk handphone maupun tablet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia advertising di layar televisi. Maka menjadi sangat mudah bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan dunia gadget. Sebut saja beberapa handphone besutan negara produsen yang produknya telah sangat dekat dengan pasar indonesia dan selalu menghiasi layar iklan, apple, samsung, oppo, mitto, zenfone dan yang lainnya.

Berbeda dengan produk handphone yang lain, Xiaomi telah dikenal oleh pasar indonesia tanpa melewati iklan layar tv. Akan tetapi fakta menunjukan tahun 2014, Xiaomi memimpin pada kuartal kedua peringkat smartphone dengan pangsa pasar 14 persen di China. Menurut riset diketahui bahwa produsen HP asal China milik Lei Jun ini menguasai pasar smartphone di Cina, bahkan mengalahkan pemain besar dari Korea, Samsung dan telah menjadikan pabrik smartphone terbesar kelima di dunia dan menempati posisi tiga besar sebagai perusahaan pembuat smartphone tersukses dibawah samsung dan apple.

Lalu apa rahasia sukses Xiaomi. sangat sulit bagi kita untuk percaya bahwa suksesnya sebuah perusahaan bisnis tanpa mengikuti kontestasi dunia marketing. Ya benar, ini yang menjadi unik dari xiaomi. Fakta menunjukan bahwa Xiaomi bukanlah produk murahan walaupun dipatok dengan harga di bawah apple dan samsung tapi menawarkan kualitas yang tidak kalah saing dengan produk lain. Bayangkan saja Spesifikasi yang bisa dibandrol dengan harga diatas 3 Jutaan pada produk samsung, bisa hanya didapatkan dengan xiaomi harga dibawah 3 juta bahkan dengan jaminan batery yang tahan lama.

Xiaomi menganggap bahwa biaya marketing yang terlalu banyak dihabiskan lebih baik disubsidikan pada peningkatan kualitas sebagai layanan total bagi para pelanggannya, sehingga dapat memberikan spek hp berkualitas dengan harga dibawah pesaingnya. Hebat bukan?! Ya Lei Jun, memang hebat kemampuannya untuk membaca kebutuhan pasar telah mempercepat pertumbuhan perusahaannya. Karena pada umumnya pasar hanya menginginkan handphone yang spesifikasi memanjakan pelanggan dengan harga semurah mungkin.

Pendidikan kualitas ala Xiaomi barangkali dapat menginspirasi kita untuk selalu membuat sekala prioritas sebagai modal kompetisi. lembaga pendidikan yang kian hari kian bertambah kuantitasnya, membuat persaingan antar lembaga semakin terbuka. Maka barangkali bagi mereka yang ingin tetap menjadi lembaga pilihan dapat belajar dari xiaomi

1. Quality service (Pelayanan kualitas)

Promosi yang efektif adalah peningkatan kualitas bukan intensitas pengiklanan. Faktanya, fokus terbesar dari persaingan lembaga/Sekolah akhir-akhir ini lebih banyak pada jaminan pembiayaan yang relatif murah, bebas biaya atau bantuan beasiswa. Tidak salah, namun pada akhirnya jika tanpa disertai dengan peningkatan mutu dan prestasi sekolah tidak akan menciptakan lulusan yang berkualitas

2. Effective Budget (Pembiayaan efektif)

Untuk menjadi lembaga pilihan atau favorit sebenarnya tidak harus dengan biaya yang mahal. Selama kita mampu memanaj keuangan secara efektif dan efesien. Tidak sedikit menjadi pertanyaan masyarakat prihal biaya lembaga yang banyak dikeluarkan tetapi tidak membuahkan hasil yang maskimal bagi peningkatan kualitas lembaga atau prsetasi siswa. Hal tersebut disebabkan banyak anggaran yang tidak kena sasaran. Maka menjadi perlu sebuah manajemen untuk menentukan kebijakan anggaran berdasarkan skala prioritas yang mengedepankan substansi peningkatan mutu pendidikan.

----

Promosi terhebat adalah kualitas.
Biaya tertinggi adalah prioritas.
Kualitas terbaik adalah efektifitas.
Full Day Service is more important than Full Day School

Wallahu A'lam- Ready Corrected

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun